REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa ingin tahu Hossein Askari memuncak. Ini mengantarkan profesor hubungan internasional dan bisnis internasional di Universitas George Washington, AS, tersebut melakukan penelitian di 208 negara.
Ia ingin mengungkapkan bagaimana nilai-nilai Alquran diterapkan. Ia melakukan studi tersebut bersama rekanya Scheherazde S Rehman.
Empat faktor menjadi kriteria dalam penerapan ajaran Islam secara ideal, yakni dalam pencapaian ekonomi masyarakat, pemerintahan, hak asasi manusia dan politik, serta hubungan internasional.
Menurut Askari, Islam telah ada sejak berabad-abad lalu dan berpengaruh besar bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat.
Hasil penelitian Askari ternyata mengungkapkan, negara-negara Barat lebih mampu menerapkan nilai Islam dalam bidang-bidang tersebut.
Mereka melampaui negara yang selama ini menerapkan Islam formal dan berpenduduk mayoritas Muslim. Ia menjelaskan, kebanyakan negara Muslim menggunakan agama hanya sebagai pengendali pemerintahan.
“Kita melihat banyak negara Islam korup, tak berkeadilan, dan terbelakang,” ungkap Askari seperti dilansir Telegraph, Selasa (10/6).
Melihat Economic Islamicity Index atau pencapaian negara yang merujuk pada ajaran ekonomi Islam, Irlandia, Denmark, Luksemburg, Swedia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia berada di peringkat 10 besar.