Sabtu 14 Jun 2014 18:19 WIB

Pesan tentang Keadilan (2-habis)

Pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat harus mengedepankan prinsip keadilan.
Foto: Blogspot.com
Pemimpin yang mendapat kepercayaan rakyat harus mengedepankan prinsip keadilan.

Oleh: Nashih Nashrullah

At-Tabrizi mengatakan, secara lugas Allah memerintahkan agar keadilan dijadikan landasan utama untuk menetapkan hukum di antara manusia.

Sebab, di sanalah letak keberhasilan seorang pemimpin untuk menyampaikan dan melaksanakan amanah yang diberikan.

Tak lain karena adil adalah menempatkan segala sesuatu sesuai porsi dan tempatnya. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS an-Nisa [4]: 58).

Menurutnya, keadilan merupakan asas bagi tegak atau runtuhnya sebuah negara dan pemerintahan. Pada bab pertama ini, terdapat enam hadis dengan sanad dan matan berbeda yang mempertegas hal itu. Pertama, hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

Disebutkan dalam matan hadis yang bagi at-Tabrizi derajatnya hasan masyhur itu, tidak ada seorang pemimpin, kecuali dia akan dihadirkan dengan tangan terbelenggu pada hari kiamat.

Lantas, hanya akan ada dua kemungkinan: belenggu akan terlepas oleh perbuatan adilnya semasa hidup di dunia atau justru semakin dijerumuskan sikap kelalimannya selama berkuasa dahulu.

Isi hadis kedua, masih dalam bab yang sama, yang diriwayatkan oleh Abu Ubaid meskipun derajat hadisnya gharib lebih memaparkan tentang ciri mudah mengenali pemimpin yang lalim atau tidak.

Seorang pemimpin bisa dikatakan lalim dan tidak berpihak kepada rakyatnya, apabila banyak pengaduan dan keluhan yang ditujukan kepadanya. Berbagai pengaduan yang ditujukan pada dasarnya kembali pada prinsip keadilan yang kian diabaikan oleh sang pemimpin.

Oleh karena itu, hadis ketiga mengungkapkan ancaman dan balasan bagi pemimpin lalim dan enggan berbuat adil.

Sebuah riwayat yang dinukil Abu Hurairah menyatakan tentang hal itu. Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat golongan yang dibenci Allah, yaitu para pembaiat yang kerap bersumpah, fakir yang congkak, orang tua pezina, dan pemimpin lalim.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement