REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi sweeping jelang atau saat memasuki Ramadhan seringkali dilakukan oleh kelompok Islam tertentu. Banyak yang menilai, aksi itu merugikan masyarakat lain.
Ketua umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Satori Ismail mengatakan, menyikapi tempat hiburan atau tempat maksiat harus dilakukan dengan cara bijak. Selain itu, juga harus dilakukan dengan penuh hikmah.
"Agama Islam adalah agama yang bijak dan hikmah," ujar Kiai Satori kepada Republika, Sabtu (14/6).
Pada Ramadhan, kata Satori, Muslim diwajibkan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Karenanya, aksi sweeping juga harus dilakukan dengan bijaksana.
Ia menilai, aksi sweeping untuk kepentingan kebaikan memang diperbolehkan. Meski pun dalam melakukan aksinya harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Satori berharap, aski sweeping sebaiknya dilakukan dengan cara dialog. Yaitu agar tercipta kesepakatan tanpa terjadi pengrusakan.
Pemerintah, lanjut Satori, juga harus tegas dalam menegakkan aturan. Jangan sampai tempat hiburan dan maksiat melakukan aktifitas bebas pada saat memasuki Ramadhan. "Harus ada upaya yang kuat dari pemerintah tentang aturannya," katanya.