REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTO – Baru-baru ini survey yang diadakan sebuah lembaga di Amerika Serikat menempatkan Irlandia sebagai negara peringkat teratas yang mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam Alquran ketimbang negara yang mayoritas Muslim.

Irlandia yang notabene dengan kebudayaan baratnya, dianggap sebagai negara yang kental mengikuti ajaran Alquran dari sisi keadilan dan bebas dari korupsi.

Profesor Bisnis Internasional untuk George Washington University Hossein Askari yang juga kelahiran Iran mengatakan, dilihat dari indeks Ekonomi, ada beberapa negara yang kebijakannya mencerminkan ajaran ekonomi Islam seperti Irlandia, Denmark, Luksemburg, Swedia, Inggris, Selandia Baru, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia.

"Kita harus menekankan banyak negara yang mengaku Islam dan disebut Islam justru tidak adil, korup, dan terbelakang dan hal itu sebenarnya justru tidak 'Islami'," ujar Hossein seperti dilansir OnIslamnet, Rabu (11/6).

Hal sebaliknya justru ditunjukan negara yang mayoritasnya adalah Muslim. Hossein menyebut dua contoh negara mayoritas Muslim yakni Malaysia dan Kuwait yang mampu berada di posisi masing-masing 33 dan 48.

Islam di Irlandia sendiri berkembang begitu pesat sebesar 1,1 persen dari jumlah penduduk sekitar 4,5 juta orang. Padahal pada dua dekade lalu, populasi Muslim di Irlandia baru berjumlah sekitar empat ribu orang. Peningkatan ini diklaim akibat adanya imigrasi warga Muslim, kelahiran domestik dan perpindahan agama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika