REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafidhuddin, Selasa (10/6) kepada Republika mengatakan, sulit untuk mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada bulan suci ramadhan merupakan hal yang wajar. Sebab, kata Didin, hal tersebut sudah menjadi tradisi dalam umat Islam ketika memasuki bulan suci Ramadhan.
Namun, kata Didin, wajar saja pada saat bulan suci Ramadhan umat Islam berbelanja dengan lebih banyak dibanding dengan hari biasa. Akan tetapi, pola pikirnya harus diubah yaitu, tidak hanya sekedar untuk diri sendiri melainkan dialihkan untuk memberi kepada orang lain.
“Jangan hanya sekedar orientasi fisik,” ujar Didin kepada RoL, Senin (10/9).
Umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa, kata Didin, harus memahami subtansi dari puasa itu sendiri. Menurutnya, puasa tidak hanya menahan lapar dan haus. Melainkan juga menahan dari hawa nafsu.
Selain itu, kata Didin, problem yang terjadi pada uamt Islam pada saat memasuki bulan suci ramadhan yaitu, terjebak terhadap memberi sesuatu secara langsung. Padahal, lanjut Didin, semestinya pemberian tersebut harus jelas tujuannya dan kriterianya.