Senin 09 Jun 2014 19:10 WIB

Mengenal Mujaddid (1)

Tiap 100 tahun akan muncul seorang mujaddid.
Foto: Blogspot.com
Tiap 100 tahun akan muncul seorang mujaddid.

Oleh: Hannan Putra

Pembaruan yang dilakukan mengembalikan agama dan ajaran Islam yang benar karena dianggap sudah menyimpang.

Rasulullah SAW dalam hadisnya pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mengutus bagi umat ini pada setiap pengujung 100 tahun ada seorang yang memperbarui agamanya.” (HR Abu Dawud).

Berdasarkan hadis ini, para ulama berpendapat bahwa setiap 100 tahun akan muncul seorang mujaddid (tokoh pembaruan).

Imam Ahmad bin Hanbal menyebut nama Umar bin Abdul Aziz yang menjadi Khalifah Bani Umayyah sebagai tokoh pembaru abad pertama Hijriyah. Ia juga mencantumkan Imam Asy-Syafi‘i sebagai tokoh pembaru pada abad kedua H.

Imam Ahmad beralasan, Umar bin Abdul Aziz dikenal dengan gerakan kembali kepada penerapan syariat yang dicanangkan pada pemerintahannya (99-102 H). Sedangkan, Imam asy-Syafi‘i adalah nasir as-sunnah (penolong sunah) yang berhasil mempertemukan antara ahlul hadis dan ahlur ra’yi.

Tokoh pembaharu Islam yang lain juga menyantumkan nama Imam al-Gazali sebagai seorang mujaddid. Ia dalam ijtihadnya dikenal menggunakan kajian spekulatif para filsuf rasional dan renungan mistis para sufi yang berdasarkan sunah, sehingga masing-masing kajian ilmu tersebut didudukkan pada posisi yang benar.

Tokoh-tokoh tersebut dianggap berjasa melakukan pembaruan (tajdid) pada abadnya masing-masing, dalam arti meluruskan kembali pemahaman terhadap agama agar tetap sesuai dengan Alquran dan tuntunan sunah Rasulullah SAW.

Pembaruan yang dilakukan ulama berarti mengembalikan agama dan ajaran Islam yang benar karena dianggap sudah menyimpang. Abu Sahl as-Sa‘laki (wafat 387 H), seorang ahli fikih dan tafsir klasik, mengatakan dalam syairnya, “Allah mengembalikan agama ini setelah hilang.”

Maksudnya, Allah memunculkannya tokoh-tokoh yang akan mengembalikan Islam kepada kemurnian ajarannya dan membendung berbagai penyimpangan-penyimpangan. Abu Sahl menyebut nama Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Hasan Ali bin lsmail, dan beberapa ulama lainnya sebagai sosok mujaddid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement