REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
Capres belum ada yang membahas tentang perempuan.
SOLO – Tanwir II Aisyiyah yang berakhir Ahad (8/6) menghasilkan rekomendasi kebangsaan. Tanwir diikuti 276 anggota yang datang dari 33 provinsi selama tiga hari. Rekomendasi ditandatangani Ketua Umum Siti Noordjannah Djohantini dan Sekum Dyah Siti Nuraini.
Rekomendasi berisi tujuh poin penting. Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Rohimi Zamzam menyatakan, salah satu rekomendasi menghendaki presiden terpilih 2014 menempuh sejumlah tindakan strategis.
Presiden terpilih, mestinya lebih serius menjalankan kebijakan yang berpihak pada kepentingan perempuan. Antara lain, penyediaan lapangan kerja dan perlindungan tenaga kerja perempuan dan menyediakan anggaran bagi perempuan di segala bidang.
Rohimi menyatakan, presiden terpilih juga dituntut menerapkan affirmative action terkait keterwakilan perempuan di lembaga-lembaga publik. ’’Kami juga meminta ada tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak,’’ katanya.
Dalam menyongsong abad kedua organisasi, Aisyiyah terus melakukan pendidikan politik kebangsaan. Tak hanya itu, Aisyiyah menyiapkan kader-kadernya menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Menurut Rohimi, ini demi terwujudnya masyarakat yang maju dan berdaulat.
Rekomendasi lain dari Tanwir II Aisyiyah, mendorong anggota legislatif terpilih periode 2014-2019 menjalankan amanah, tanggung jawab, dan bekerja sungguh-sungguh menjalankan peran serta fungsinya untuk kepentingan masyarakat.
Ketua Umum Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini menyatakan, mereka bisa mencontoh ibu-ibu Aisyiyah. Para anggota organisasi ini selalu bersemangat selama mengikuti Sidang Tanwir II Aisyiyah di Solo selama tiga hari sejak Jumat (6/6) lalu.
Meskipun sidang dimulai dari pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB, ujar dia, mereka masih bersemangat dan memberikan ide-ide dan pikiran yang brilian dan maju. Selama tanwir, ada berbagai agenda yang diikuti semua peserta dari pagi hingga malam.