Ahad 08 Jun 2014 01:51 WIB

Kasus MERS Tak Kurangi Minat berumrah

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah umrah akan memasuki Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jamaah umrah akan memasuki Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Kasus flu Arab atau MERS dinilai terlalu dibesar-besarkan oleh media massa. Karena kenyataannya saat di Tanah Suci, keadaannya biasa-biasa saja.

"Karena itu, niat kami berumrah tidak akan pernah surut sedikitpun karena adanya isu virus MERS," ungkap jamaah umrah asal Denpasar, Widoyo.

Karyawan sebuah BUMN itu mengungkapkan, di Makkah atau Madinah situasinya tidak segenting yang diberitakan di berbagai media di Indonesia.

Kenyataannya, kata Widoyo yang baru pulang umrah akhir bulan lalu, jamaah umrah maupun warga yang tinggal di Makkah dan Madinah tidak ada yang berprilaku aneh-aneh.

"Kalau pun akhirnya kami menggunakan masker di Tanah Suci, itu hanya untuk menghindari debu saja," jelas Widoyo.

Jamaah umrah lainnya, Joni, kepada Republika, Sabtu (7/6) mengatakan umat muslim tidak perlu khawatir dengan isu MERS.

Karena selama bisa menjaga stamina dengan beristirahat dan makan yang cukup, semuanya akan baik-baik saja. "Jamaah umrah tidak perlu risau. Insya Allah semuanya baik-baik saja," kata Joni menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement