Jumat 30 May 2014 20:44 WIB

Islam di Srilanka Minoritas yang Multietnis (1)

Umat Muslim Srilanka mengecam film 'Innocence of Muslims'
Foto: press tv
Umat Muslim Srilanka mengecam film 'Innocence of Muslims'

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

Tekanan juga dialami minoritas Muslim Srilanka oleh Mayoritas non-Muslim.

Letak geografi Sri Lanka yang strategis di tengah Samudra Hindia menjadikan pulau yang juga dikenal dengan Ceylon itu, tempat singgah favorit bagi tiap etnis, suku, bangsa, dan agama. Tak terkecuali Muslim.   

Komunitas pemerhati sejarah Sri Lanka, Sri Lanka Genealogy, pada laman rootsweb.ancestry.com, menulis Islam di Sri Lanka merupakan kelompok minoritas. Jumlahnya sekira 10 persen dari total penduduk sebanyak 20 juta jiwa.

Muslim di Srilanka terbagi menjadi tiga unsur etnis yang utama, yakni Moors (keturunan Arab), India, dan Melayu. Setiap etnis memiliki sejarah dan tradisi tersendiri.

Muslim Moor

Islam mulai berkembang di negara pulau ini pada sekitar abad ke-7 bersamaan kehadiran pedagang Arab dan Somalia.

Petualang Muslim ternama abad ke-14, Ibnu Batuta, bahkan sudah mengamati dan mencatat banyaknya pengaruh kebudayaan Arab di Sri Lanka dalam Rihlah, catatan perjalanannya.

Pada abad ke-15, para pedagang Arab sukses menguasai perdagangan di Samudra Hindia, termasuk Sri Lanka. Banyak di antara mereka yang akhirnya menetap dan menyebarkan Islam.

Namun, kedatangan Portugis pada abad ke-16 membuat keturunan Muslim Moor di Sri Lanka harus mengungsi ke Central Highlands dan Pantai Barat untuk menghindari pembantaian oleh Portugis.

Sebesar 92 persen populasi Muslim Sri Lanka merupakan Muslim Moor bermazhab Sunni. Tikiri Abeyasinghe dalam bukunya, Portuegese Rule in Ceylon, menyebut Muslim di Sri Lanka merupakan keturunan pedagang Muslim dari Arab yang datang ke Sri Lanka antara abad ke-7 dan ke-8.

Akulturasi budaya membuat bahasa nenek moyang Muslim Moor tak lagi digunakan meski beberapa kata dalam bahasa Arab masih kerap digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Muslim Moor di Sri Lanka menggunakan bahasa resmi Sri Lanka, Tamil, yang sebenarnya juga banyak menyerap kata dari bahasa Arab.

Sementara, Muslim Moor di Pantai Barat lebih lancar berbahasa Indo-Eropa, Sinhala. Komunitas Muslim Moor bisa dengan mudah ditemui di komunitas pedagang wilayah pesisir dan komunitas petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement