REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hafidz Muftisany
SAMARINDA -- Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia bertekad untuk terus berkhidmat melayani umat di bidang kesehatan.
Kini, organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu telah memiliki sekitar 500 lembaga kesehatan, baik berupa klinik maupun rumah sakit di seluruh Tanah Air.
Jejaring dan fasilitas kesehatan yang dimiliki Muhammadiyah tersebut mendapat perhatian dari Badan Pemelihara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dalam pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (23/5), Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fahmi Idris, saat ini jumlah peserta BPJS mencapai 121,6 juta. Sehingga, kata dia,
BPJS Kesehatan perlu menggandeng Muhammadiyah yang memiliki banyak lembaga kesehatan. "Kita butuh fasilitas dan jaringan kesehatan Muhammadiyah yang luar biasa," tutur Fahmi.
BPJS Kesehatan dan Muhammadiyah bersepakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang dimiliki Muhammadiyah dan sosialisasi jaminan kesehatan nasional.
Menurut dia, Muhammadiyah memiliki komitmen yang sama untuk melayani kesehatan masyarakat tanpa pandang bulu.