Kamis 29 May 2014 18:51 WIB

Sejuta Kitab untuk Sejuta Santri (2-habis)

Ketua AMB Foundation, Idha Syuraida Syukur secara menyerahkan kitab bahasa Arab kepada Ketua IPPNU, Farida Farichah menandai dimulainya program 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri.
Foto: dokAMB
Ketua AMB Foundation, Idha Syuraida Syukur secara menyerahkan kitab bahasa Arab kepada Ketua IPPNU, Farida Farichah menandai dimulainya program 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan

Program 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri mulai digulirkan pada Selasa (27/5) di Hotel Twins Surabaya, Jawa Timur.

Pelatihan bahasa Arab yang diikuti perwakilan 10 pesantren dari 10 kabupaten/kota di Jawa Timur itu digelar 27-29 Mei. Pelatihan dibuka Ketua PC Nahdlatul Ulama Surabaya, KH Syaiful Halim.

Sekjen AMB Foundation Ustaz Achmad Sudradjat optimistis program tersebut juga akan mendapat dukungan dari perusahaan dan lembaga nasional dan internasional.

Menurutnya, program yang digulirkan AMB Foundation telah mendapat respons positif saat dipresentasikan dalam ajang CSR Summit 2013 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Selain itu, bagi Ustaz Achmad program tersebut sangat penting dan bermanfaat bagi peningkatan kualitas santri yang menimba ilmu di pondok pesantren tradisional.

“Para santri yang belajar di ponpes tradisional ini umumnya berasal dari masyarakat kurang mampu,” ujarnya. Ia berharap para santri dari kalangan kurang mampu itu bisa memiliki kehidupan yang lebih baik pada masa depan.

Ketua Umum IPPNU Farida Farichah mengapresiasi AMB Foundation dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menginisiasi terwujudnya program 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri.

“Kita berharap tak hanya satu juta santri karena faktanya puluhan juta santri di Indonesia membutuhkan program-program yang berkaitan dengan pengembangan SDM,” kata Farida.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi para santri ke depan merupakan globalisasi. Karenanya, ia mengungkapkan, menguasai bahasa internasional, seperti bahasa Arab, menjadi prasyarat yang harus dikuasai.

“Santri sebagai generasi penerus pembangunan negara ini harus terus difasilitasi untuk pengembangan SDM-nya agar di masa depan bisa berperan membangun Indonesia,” ujar Farida menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement