REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan
Sebagai lembaga pendidikan tertua di Tanah Air, pondok pesantren (ponpes) memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Saat ini, di Indonesia sedikitnya terdapat 25.785 ponpes, sebagian besar merupakan pesantren tradisional.
Menguasai bahasa Arab merupakan kunci bagi para santri untuk menguasai kajian-kajian Alquran, hadis, dan kitab-kitab kuning. Sayangnya, penguasaan bahasa Arab di kalangan santri, terutama di pondok pesantren tradisional, masih terbilang rendah.
Untuk membantu para santri menguasai bahasa Arab, Anugerah Mulia Bhakti (AMB) Foundation bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggulirkan program Sustainable Developmnet-CSR bertajuk “1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri”.
Pendiri AMB Foundation Imam Mustapha Kamal mengungkapkan, program tersebut dilakukan dalam bentuk workshop atau pelatihan bahasa Arab bagi guru-guru pesantren salafiyah. Pelatihan tersebut, kata Imam, dipandu tim fasilitator bahasa Arab tingkat nasional.
“Para guru pesantren ini diharapkan bisa mengajarkan bahasa Arab kepada para santrinya,” ujar Imam yang juga penerima CSR Excellence & Leadership Award 2013 untuk kategori CSR Leadership Award dari World CSR Day itu.
Selain memberi pelatihan bahasa Arab kepada para guru pesantren, AMB Foundation menyumbangkan kitab pelajaran bahasa Arab yang diakui keunggulannya oleh ulama-ulama internasional untuk para santri.
“Program CSR ini akan kami lakukan di seluruh Indonesia,” kata Imam. Untuk menjangkau pesantren tradisional di seluruh Tanah Air, AMB Foundation menggandeng IPPNU.
Program 1 Juta Kitab untuk 1 Juta Santri telah mendapat perhatian dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Menurut Imam, PGN ikut menyalurkan dana CSR-nya melalui program yang mendapat pengakuan dari lembaga CSR Internasional, World CSR Day yang dipimpin Dr RL Bhatia.