REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) berpendapat peristiwa Isra' Mi'raj merupakan bagian dari sejarah dan keyakinan Umat Islam terhadap kejadian yang dialami Nabi Muhammad SAW.
Sekretaris Umum PP Persis, Irfan Safruddin, menegaskan Ummat Islam wajib meyakini peristiwa Isra' Mi'raj itu benar dan apa yang dihasilkan berupa perintah (hukum) shalat lima waktu harus ditaati dan dilaksanakan secara istiqomah.
"PP Persis memandang dan sudah menetapkan bahwa hari Raya Besar Islam yang ada kaitan dengan Ibadah Islam hanya ada tiga, yakni: Iedul Fitri, Iedul Adha dan Hari Jumat," tutur Irfan saat dihubungi Republika, Selasa (27/5).
Sedangkan peristiwa Isra' Mi'raj, pungkas Irfan, hasrus diyakini kebenarannya dan perintah shalat lima waktu, hasil dari Isra Mi'raj, harus dilaksanakan dengan istiqomah, baik dan benar oleh seluruh umat Islam.