REPUBLIKA.CO.ID,
Pengaruh peradaban Islam pernah membawa Sarajevo sebagai salah satu kota terbesar dan terkemuka di Eropa.
Pada masa itu, Sarajevo terkenal di seantero Eropa sebagai kota yang memiliki bangunan-bangunan besar dan megah. Masjid-masjid indah bertebaran di kota ini. Bahkan pada pertengahan abad ke-16, jumlahnya mencapai ratusan.
Berkat pengaruh peradaban Islam, Sarajevo pernah bertengger gagah sebagai salah satu kota terbesar dan terkemuka di Eropa.
Selain dihiasi bangunan-bangunan besar dan megah, kota ini memiliki sistem air sendiri, pemandian, menara jam raksasa, dan sekolah-sekolah. Semua ini menjadikan pamor Sarajevo lebih mencorong dibandingkan kota-kota lain di Eropa.
Berbeda dari kebanyakan kota lain di benua itu, sekolah-sekolah di Sarajevo terbuka bagi semua kalangan, tak hanya bagi orang kaya semata.
Keberadaan pemandian di kota itu juga membuat Sarajevo terlihat lebih beradab dibandingkan kota lainnya. Kala itu, sebagian besar orang Eropa masih menganggap budaya mandi tidak sehat.
Karena itu, tak mengherankan bila penduduk Sarajevo yang disebut Sarayliyas merupakan orang-orang yang bersih dan sehat.
Bahkan, rakyat jelata di kota itu merupakan rakyat jelata terbersih dan berkebudayaan paling maju di benua tersebut.
''Mengapa manusia yang hidup di Sarajevo bisa panjang umur, hal itu karena terdapat seribu tempat air mengalir di sana,'' kata seorang penyair terkenal menggambarkan Sarajevo.
Pada masa pemerintahan Gubernur Gazi Husrev-beg, dibangun pula banyak jembatan megah. Jembatan-jembatan itu sebagai bukti nyata meningkatnya urbanisasi pada masa itu.
Jembatan-jembatan itu juga menggambarkan berkembangnya aktivitas perdagangan. Di antara sekian banyak jembatan itu, salah satunya yang fenomenal adalah jembatan Mehmed Pasha Sokolovic di Visegrad.
Dibandingkan kota-kota lain di Bosnia, pembangunan jembatan di Sarajevo terlihat lebih masif. Hal ini karena Sarajevo merupakan ibu kota negara dan kota ini terbelah oleh sungai. Hal itulah yang membuat jembatan menjadi sarana penghubung yang sangat penting.
Di bawah kekuasaan Turki Utsmani, Sarajevo membangun setidaknya tujuh jembatan. Dari jumlah itu, kini tinggal empat jembatan yang masih utuh, yakni jembatan Kozja Cuprija, Seher-Cehaja, Latin (Latinska Cuprija), dan Rimski Most.