REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Kegiatan untuk memakmurkan masjid juga dilakukan komunitas pejuang subuh. Ketua pengurus pejuang subuh DKI Jakarta Hadi Sofyan mengatakan komunitas ini awalnya berupa gerakan di Twitter. Tujuan awalnya untuk meramaikan masjid di Jakarta saat shalat Subuh.
“Saya merasa prihatin karena masjid yang sangat banyak, ketika subuh yang berjamaah hanya laki-laki yang telah menua,” ungkap Hadi Sofyan pilu.
Semangat pemuda untuk berjamaah pun hanya terlihat ketika shalat Jumat. Padahal, shalat berjamaah lima waktu bagi laki-laki sangat diutamakan.
Saat ini, para pejuang subuh memprioritaskan keanggotaan bagi ikhwan berusia 20-30 tahun. Meskipun, tidak menutup kesempatan bagi laki-laki yang berusia di bawah maupun lebih tua untuk mengikutinya.
Untuk lebih mengajak berbagai lapisan, pejuang subuh akan mengadakan tabligh akbar keliling ke masjid se-DKI Jakarta. “Karena komunitas kami bernama pejuang subuh maka tabligh akbar ini akan diselenggarakan menjelang shalat Subuh,” ujar Hadi.
Selain tabligh akbar, mereka pun ingin memperluas kegiatan dengan pemberdayaan ekonomi. Karena memang sebagian besar pengurus komunitas ini bekerja sebagai wirausahawan.
Hadi berharap pemuda Islam di Indonesia saat ini sejak awal telah memiliki kemandirian, terutama di bidang ekonomi. Semangat untuk memulai hari diawali dengan shalat Subuh berjamaah yang rutin.
Selain menguatkan spritualitas, mereka pun menyelenggarakan kegiatan untuk menguatkan jasmani. Kegiatan bakti sosial pun sering dilakukan, terutama ketika terjadi bencana. Selain itu, untuk mempererat silaturahim anggota, pihaknya menggelar kajian rutin bulanan.