Senin 26 May 2014 16:14 WIB

Subhanallah, Shalat itu Solusi (2-habis)

Gerakan shalat (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gerakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hannan Putra

Isra’ Miraj bukan sebatas peringatan.

Setelah mendapat paket tamasya itu, Allah SWT memberikan oleh-oleh berupa perintah shalat. Oleh-oleh itulah yang menjadi senjata bagi Rasulullah SAW dan umatnya dalam menghadapi masalah.

Dengan adanya shalat, hamba yang mendapat masalah mempunyai akses langsung untuk mengadukan masalahnya kepada Allah SWT Sang Maha Pemberi Solusi.

"Shalat menjadi solusi dari berbagai masalah kita. Seperti halnya Nabi SAW ketika itu," ungkap Kiai Said Agil menjelaskan.

Ketua umum Persatuan Islam (Persis) Prof Dr KH Maman Abdurrahman menambahkan, peristiwa Isra' dan Miraj bagi umat Islam jangan hanya sebatas peringatan.

Hendaklah peristiwa luar biasa itu menjadi momen untuk meningkatkan kualitas keimanan umat Islam untuk menjadi karakter yang lebih baik.

Menurutnya, perintah shalat sebagai buah hasil dari Isra' Miraj tersebut merupakan media penempaan bagi seorang Muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Mestinya, mereka yang suka melaksanakan peringatan itu, bagaimana menjadikan kualitas shalat mereka bisa meningkatkan karakter. Karena, dalam shalat itu sebenarnya ada pendidikan karakter di situ," terang Kiai Maman.

Ia mengatakan, secara filosofis, setiap gerakan yang ada di dalam shalat mengandung makna pendidikan karakter. Bahkan, dengan berwudhu saja sudah dapat dimaknai dan menjadi pelajaran bagi umat Islam.

"Dengan berwudhu ada pendidikan karakter kita wajib memelihara lingkungan," ujarnya. Seseorang yang berwudhu harus menggunakan air mutlaq, yakni yang terpelihara kesuciannya. Untuk itulah, seorang mukmin tidak boleh mengotori lingkungan.

Ia melanjutkan, ketika seseorang berkumur-kumur, hendaklah dimaknai dengan membersihkan mulut dari segala ucapan yang kotor. "Jadi, bukan hanya sekadar kebersihan fisiknya saja," terang Maman.

Demikian juga dengan anggota wudhu yang lain. Jadi, seseorang yang berwudhu tidak mungkin melangkahkan kaki atau mengayunkan tangan ke tempat yang tidak baik.

Inilah sebenarnya yang ditekankan sebagaimana disebutkan dalam Alquran, "... sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar....” (QS al-Ankabut [29]: 45). "Itu ibrah yang paling utama dalam shalat itu," jelas Maman menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement