Kamis 22 May 2014 13:57 WIB

PSGA PTAIN Ikut Serta Cegah Kejahatan Anak (2-habis)

Kekerasan terhadap anak/ilustrasi
Foto: globaltimes.cn
Kekerasan terhadap anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

PSGA turun ke masyarakat untuk mengedukasi bahaya kejahatan anak.

Seorang anak yang menjadi korban kejahatan pedofilia tidak hanya rusak secara fisik.  ''Dampak kerusakan tersebut sangat panjang pada psikis si anak hingga besar nanti," ujar dosen psikologi Islam ini.

Setidaknya, ungkap Sururin, ada empat dampak psikis jangka panjang yang muncul akibat menjadi korban pedofilia.

Pertama, rusaknya kemampuan relasional. Anak menjadi sulit untuk membina hubungan kedekatan dengan orang lain, baik persahabatan hingga hubungan bisnis.

Mereka yang menjadi korban tersebut, kata dia, menjadi seorang penyendiri, selalu kesepian, sulit menjaga hubungan harmonis, terlalu mudah curiga, hingga sulit membuat komitmen.

Kedua, terganggu emosionalnya. Korban tidak percaya diri, pemalu, dan takut yang berlebihan, selalu merasa bersalah bahkan menjadi pendendam dan selalu merasa dimusuhi. "Sifat emosional negatifnya akan sangat dominan hingga besar nanti," ujarnya.

Ketiga, korban akan mengalami kelemahan kognisi atau kemampuan belajar. Karena selalu yang muncul di benaknya adalah persepsi negatif, sulit berkompetisi, rendah diri dalam berprestasi, hingga sulit berkonsentrasi dalam beberapa hal.

Keempat, korban pedofilia akan cenderung berperilaku negatif, nakal karena selalu menentang, bahkan bisa jadi lari dari kenyataan dan berperilaku merusak seperti narkoba, seks bebas, atau menjadi pelaku pedofil baru hingga berujung pada bunuh diri.

Karena itulah, Kepala PGSA UIN Sunan Ampel Surabaya Rochimah menambahkan pentingnya peran PGSDA di masyarakat.

Menurut dia, sumber daya manusia (SDM) berkualitas di PGSA perguruan Islam negeri akan sangat berguna mengedukasi masyarakat bagaimana mencegah kejahatan pedofilia ini terjadi.

Apabila terjadi perlakuan yang tepat terhadap korban kejahatan pedofilia tersebut, agar dampak psikis yang terjadi dapat diredam sedini mungkin.

Ia mengungkapkan, dengan terungkapnya kasus pedofilia di sekolah dan di tengah masyarakat, menunjukkan sudah tidak ada lagi tempat yang aman bagi anak.

Untuk itu, PGSA bersama lebih dari 50-an jaringan PGSA di seluruh PTAIN dalam waktu dekat akan aktif terjun ke masyarakat, sekolah, bahkan hingga tempat-tempat ibadah.

Mereka akan memberikan panduan sosialisasi dan edukasi, bagaimana komunitas, sekolah, bahkan rumah ibadah menjadi tempat yang sangat ramah bagi anak dengan semua kajian yang telah dilakukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement