Ahad 18 May 2014 13:37 WIB

'Paedofil Disebabkan Ibadah dan Akidah Lemah'

Rep: C67/ Red: A.Syalaby Ichsan
Satori Ismail
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Satori Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus maraknya paedofalia serta kasus negatif lainnya menjadi pertanda dari merosotnya akhlak bangsa. Kasus tersebut membuat kalangan ulama prihatin terhadap kondisi tersebut.

Ketua Ikatan Dakwah Islam Indonesia (Ikadi), KH Satori Ismail mengatakan, semua ulama sepakat bahwa terjadi kemerosotan akhlak pada kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. “Ibadah dan akidah lemah,” ujar KH Satori Ismail, Ahad (18/5) kepada RoL.

Dijelaskan Kiai Satori, lemahnya akhlak akibat dari lemahnya ibadah dan aqidah seseorang. Sebab, kata KH Satori, akhlak merupakan buah dari ibadah dan aqidah. Untuk itu, Kiai Satori memandang penting untuk meningkatkan ibadah dan akidah.

Kualitas ibadah dinilai oleh Kiai Satori, bisa menjadi indikator dari merosotnya akhlak seseorang. Selain itu,  kualitas aqidah juga menjadi penyebab dari merosot tidaknya akhlak seseorang.

Hal tersebut, menurut Kiai Satori menjadi perbincangan serius di kalangan para ulama. Sebab, Kiai Satori menuturkan merosotnya akhlak dapat berdampak kepada kehidupan generasi mendatang.

Dunia pendidikan, katanyai, juga menjadi penyebab dari merosotnya akhlak bangsa. Ia menilai, pendidikan karakter di Indonesia, khususnya di sekolah negeri masih belum ada. Kurikulum yang mengarahkan kepada penguatan aqidah tidak optimal.

“Kurikulum pendidikan harus diarahkan untuk penguatan akidah,” katanya.

Tidak hanya dalam hal lemahnya ibadah dan akidah yang menjadi sorotan para ulama. Kurangnya pendidikan dalam keluarga juga menjadi penyebab merosotnya akhlak. Kiai Satori menyatakan, kehidupan keluarga yang buruk maka, akan menghasilkan orang-orang yang buruk. Dengan demikian, Pendidikan dalam keluarga, lanjut KH Satori, sangat penting.

Di samping itu, Kiai Satori mengakui, Ikadii masih lemah dalam hal menyampaikan dakwah kepada masyarakat. Ia menilai dakwah yang dilakukan oleh para da’i hanya sebatas formalitas. Selain itu, dakwah yang dilakukan selama ini tidak terencana dengan baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement