REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Perubahaan gaya fashion Muslimah merupakan gerakan sosial yang lebih besar bagi pemberdayaan perempuan di komunitas Muslim.
“Banyak orang yang tinggal di London dan Paris serta dari Teluk yang menggunakan abaya atau jilbab, tetapi di bagian dunia yang lain, pakaian lebih bervariasi lagi, ” jelasnya.
Shelina melihat, India dan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbanyak dunia sangat berkembang dalam tren fashion. "Pakaian mereka memiliki perspektif yang bagus, pilihan warna yang beragam, serta pola dan kain yang fantastis," puji Shelina.
CEO Alfa Internasional, perusahaan ritel fashion mewah di Arab Saudi, Reema Binti Al Saud Bandar, memprediksi pertumbuhan industri fashion Muslim akan tumbuh beberapa tahun ke depan. Kini, ungkap Reema, yang sedang meningkat tajam adalah permintaan baju kerja berjilbab untuk Muslimah.
“Wanita Muslim saat ini lebih puas mendapatkan penghasilan sendiri dibanding menghabiskan dari ayah dan suami mereka. Tren baju kerja ini terus naik," ungkapnya. Pertumbuhan tren busana Muslimah pun juga berdampak pada lakunya aksesori pelengkap busana di pasaran.
“Wanita Saudi sebenarnya selalu berkembang dari sisi fashion. Mereka tampil lebih modis jika tidak berada di wilayah kerajaan," ucap Reema. Dalam aturan kerajaan, wanita Muslim banyak menggunakan abaya ketika di depan umum.
Biasanya, mereka menggunakan abaya hanya berwarna hitam. Tetapi, tren tersebut mulai bergeser, mereka kini melakukan perubahan dalam gaya, material, warna, dan hiasan.
Menurut Sarah Elenany, desainer Muslim Inggris, perubahaan gaya fashion Muslimah merupakan gerakan sosial yang lebih besar bagi pemberdayaan perempuan di komunitas Muslim.
“Mungkin akan ada revolusi lain di seluruh dunia, tetapi perubahan gaya fashion merupakan evolusi alami, apalagi di dunia modern saat ini,”ujar dia.