REPUBLIKA.CO.ID, SHARJAH -- Bulan suci Ramadhan akan jatuh pada bulan Juni-Juli. Bagi Muslim, bulan suci tak hanya kesempatan untuk beribadah tetapi juga menyiapkan diri untuk hidup lebih sehat dan teratur.
Bagi para perokok, ini merupakan kesempatan untuk berhenti secara bertahap. "Selama empat tahun berjuang berhenti merokok, saya berharap Ramadhan tahun ini akan membantu saya mempersiapkan diri untuk berhenti total," kata Mohsin Ali seperti dilansir Khaleej Times, Jumat (16/5).
Belum lama ini, Klini anti-merokok di Departemen Kesehatan Sharjah telah membuka pendaftaran bagi umat Islam yang ingin segera berhenti merokok. Rumah sakit itu menyiapkan program khusus yang diharapkan mempercepat perokok berhenti ketika Ramadhan berakhir.
"Setiap harinya, rumah sakit telah menerima tujuh pasien baru setiap hari. Namun, dalam beberapa hari terakhirnya jumlahnya sudah lebih dari dua kali lipat," kata Dr. Ibrahim Jabir, salah seorang pelaksana program.
Abdullah Khamis , warga Sharjah, mengaku sangat terbantu dengan program ini. "Ini soal komitmen dan bantuan dari lingkungan. Ramadhan merupakan momentum yang pas untuk Anda berniat untuk berhenti merokok," kata dia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) , hampir enam juta jiwa hilang setiap tahun dari merokok tembakau . Dari mereka , 600.000 perokok pasif . Saat ini, Sharjah tengah merintis upaya menjadi kota sehat pertama di Timur Tengah.
Sebagai bagian dari upaya ini , tahun lalu itu diberlakukan larangan penjualan produk tembakau dan rokok di toko-toko kelontong dan supermarket yang terletak di daerah perumahan dan dekat lembaga akademis .