Kamis 15 May 2014 10:07 WIB

Brunei Menjawab Kecaman atas Hukum Syariah (2)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri
Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Brunei Darussalam.
Foto: IST
Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Brunei Darussalam.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Beredar sebuah jawaban atas berbagai kecaman itu. Dalam pesan bertagar #BruneiUnited itu disebutkan warga Brunei mempraktikkan sistem monarki Islam Melayu. Islam merupakan bagian dari konstitusi, identitas nasional, dan cara hidup rakyat Brunei.

“Kami mungkin saja menemukan celah dalam hukum kalian, begitu juga kalian, tapi ini negara kami. Sama seperti kalian membela kaum gay di dunia, begitupun kami yang mencoba mempraktikkan hak kami sebagai Muslim di dunia dan akhirat,” demikian tertera dalam pesan itu.

Pesan itu sangat tegas menyatakan Brunei justru mempertanyakan alasan Barat memedulikan hukum Islam di negara Islam. Menurut Brunei, sebaiknya warga Barat lebih memikirkan soal penembakan di sekolah mereka, tingkat aborsi dan kejahatan yang tinggi.

Selain itu penjara yang tidak mampu lagi menampung penjahat, dan kriminalitas lain yang terjadi di Barat. Apalagi soal homoseksualitas yang sangat tegas dilarang dalam Islam.

Mengapa saat Muslim mencoba menegakkan ajarannya justru dicela, disebut bodoh, barbar, bahkan diboikot? Mengapa melegalkan senjata justru dibolehkan? Mengapa aborsi justru diizinkan?

Begitulah reaksi lugas Brunei dalam menjawab aksi para artis Hollywood yang menyuarakan pemboikotan bagi Brunei, tapi tidak menghiraukan perang di Suriah, Bosnia, pengusiran Muslim Rohingya, dan perjuangan rakyat Palestina mempertahankan tanah mereka. “Padahal, ribuan nyawa telah melayang.” tulis pesan bertagar #BruneiUnited.

Pesan tersebut jelas merujuk pada selebritas Hollywood, seperti Ellen DeGeneres dan Jay Leno, yang menyuarakan agar warga memboikot sebuah hotel milik Brunei di Beverly Hills. Sosialita dunia seperti Kim Kadarshian juga membatalkan acara yang bakal dihelat di hotel tersebut.

Dewan Kota Beverly Hills Lili Bosse, sebagaimana dikutip dari Aljazirah mengatakan, penerapan hukum syariah yang dilakukan Brunei dikritik sekelompok selebritas Hollywood dengan melakukan aksi boikot terhadap hotel milik Brunei di Beverly Hills.

Aksi boikot diakui untuk menekan Sultan Brunei agar mencabut penerapan hukum syariah.  “Kami melakukan ini sebagai jalan tengah terhadap perdebatan sengit di komunitas Beverly Hills atas reaksi penerapan hukum syariah di Brunei,” ujar Bosse.

Bosse mengklaim, penerapan hukum Islam sangat mengejutkan, tidak manusiawi. Karena itulah, dia berkilah, butuh suara massal untuk mendukung penerapan HAM bagi warga Brunei. Ia juga menyinggung soal resolusi melawan hukum Islam di Brunei dengan menghimpun massa Beverly Hills.

Meskipun sebagian besar anggota dewan setuju menentang Brunei, sebagian lagi masih mempertimbangkan perlu tidaknya aksi memboikot hotel milik Brunei tersebut. Sebagian anggota dewan bahkan menentang Bosse dan menolak menghadiri aksi pemboikotan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement