Selasa 13 May 2014 14:56 WIB

Menag: PBB Belum Nyatakan MERS coV Sebagai KLB

Virus Mers
Foto: VOA
Virus Mers

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, hingga kini badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) belum pernah menyatakan kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Meski demikian, Indonesia tetap menaruh perhatian terhadap kasus tersebut mengingat Indonesia sebagai pengirim jemaah haji terbesar sepanjang tahun dan disusul makin meningkatnya animo jemaah umroh ke Tanah Suci, kata Suryadharma Ali seusai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia tahun 2014 di Balai Kartini Jakarta, Selasa.

Risiko terkena serangan MERS-CoV, kata dia, berpotensi pada jemaah umrah atau pun haji untuk usia lanjut. Termasuk wanita hamil dan anak-anak yang menunaikan ibadah umrah. Karena itu, pihaknya telah mengimbau agar jemaah lanjut usia tidak dianjurkan melaksanakan umrah.

Jumlah jemaah umrah saja, menurut catatan dari Kemenag, sudah mencapai 150 ribu per bulan.

Terkait dengan jemaah usia lanjut yang sudah terdaftar dan masuk dalam kuota haji pada 2014, pihak Kementerian Agama tetap memberangkatkannya. Meski begitu penyakit tersebut harus diwaspadai. Ini resiko tinggi. "Karena itu, kita selalu mengikuti perkembangan yang terjadi bersama Kementerian Kesehatan," ia menegaskan.

Langkah preventif untuk terhindar dari serangan MERS-CoV, lanjut Menag, adalah menjaga pola hidup sehat, cukup istirahat, jangan merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, senantiasa menggunakan masker, tutup mulut ketika batuk, tidak mengunjungi peternakan dan tempat pemotongan hewan, menghindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena MERS CoV. Jika ada infeksi saluran pernafasan, agar segera berobat.

Imbauan tersebut, kata dia, sudah berkali-kali disampaikan. Ke depan, pihaknya akan membuat selebaran berupa imbauan untuk dibagikan kepada jemaah umrah. "Kita harus menyikapi dengan serius," katanya lagi.

Sebelumnya imbauan serupa disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Fidiansyah bahwa situasi kini sudah makin serius dan perlu perhatian. Tapi, lanjut dia, belum terjadi darurat kesehatan masyarakat.

WHO pun hingga kini tidak menganjurkan penerapan restriksi perjalanan, masih dalam status "travel advise". Dan, sampai kini, kata Fidiansyah, tidak ada kasus MERS-CoV di Indonesia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement