REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha yang dilakukan Pandu Logistics boleh jadi mesti ditiru perusahaan di Tanah Air. Baru-baru ini, perusahaan pengiriman barang dan jasa rite ini menggelar program 'Ship to Save'.
Program dimaksud, menurut Area and Services Vice President Pandu Logistics, Jimmi Krismiardhi, adalah bentuk pengumpulan dana yang dipungut secara otomatis dari nilai transaksi pelanggan.
“Dana sedekah yang disisihkan sebesar 5 persen berasal dari omset Pandu Express untuk seluruh pengiriman melalui jaringan outlet-outlet ritelnya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ROL, Ahad (11/5).
Selain itu, katanya, jika masyarakat ingin bersedekah langsung. Bisa dengan cara menitipkan barang berupa pakaian layak pakai atau barang-barang lain maupun dalam bentuk
uang tunai melalui Pandu Logistics tanpa harus membayar jasa pengiriman itu sendiri.
Selain itu, katanya, jika masyarakat ingin bersedekah langsung. Bisa dengan cara menitipkan barang berupa pakaian layak pakai atau barang-barang lain maupun dalam bentuk uang tunai melalui Pandu Logistics tanpa harus membayar jasa pengiriman itu sendiri.
Dari hasil dana yang terkumpulkan di program 'Ship to Save' nantinya akan disalurkan dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang dikelola PPPA Daarul Qur’an. Adapun, niat mulia ini telah dikukuhkan bersama secara nyata dalam sebuah perhelatan akbar Hari Sedekah Nasional, Ahad (27/4) lalu. Bentuknya menggowes sepeda santai bersama Ustadz Yusuf Mansur, Pandu Express, grup band Slank, dan peserta lainnya dari Lapangan Monas menuju Masjid Istiqlal Jakarta.
Jimmi berharap ajang ini menjadi garda teras para pelaku bisnis di Indonesia untuk tidak hanya berorientasi komersil semata, tapi juga turut peduli mewujudkan kesejahteraan bersama rakyat Indonesia lewat jalur sedekah. “Saya rasa, semua agama apa pun memerintahkan hal yang sama, yakni mengajak umatnya untuk beramal. Melalui ini, nantinya diharapkan mampu memperkecil kesenjangan antara si miskin dan si kaya,” tutupnya.