Kamis 08 May 2014 13:25 WIB

Rakyat Inggris Tolak Segala Aksi Anti-Islam

Rep: Elba Damhuri/ Red: Mansyur Faqih
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.
Foto: AP Photos
Muslim Inggris usai melakukan shalat Idul Fitri di Central Mosque London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mayoritas rakyat Inggris menolak segala aksi anti-Islam yang dilakukan segelintir politisi dan aktivis sayap kanan. Mereka menilai aksi itu tidak relevan dan malah mengkhianati nilai-nilai multikultural Inggris.

"Jelas, lebih dari 60 persen rakyat Inggris menentang sikap dan perilaku politisi Partai Independen Inggris (UKIP) yang keras anti-Islam," kata Direktur Majelis Pemahaman Arab-Inggris, Chris Doyle, seperti dikutip Alarabiya, Kamis (8/5).

Hasil survei menyebutkan, 62 persen rakyat Inggris tidak suka dengan sikap politik UKIP. Mereka menilai tindakan itu hanya memanaskan kehidupan di Inggris dengan membawa-bawa isu rasisme. 

Doyle berpendapat, masa depan partai kanan di Inggris tidak secerah di sejumlah negara Eropa lainnya. Di sini, rakyat Inggris melihat dengan jelas betapa Muslim pun memiliki peran banyak bagi kemajuan negara mereka. 

Menurutnya, Muslim di Inggris belakangan ini telah memasuki hampir semua sel-sel kehidupan. Mulai dari bisnis, sosial, budaya, olahraga, hingga politik. Banyak profesional Muslim yang mencurahkan ilmu dan pikirannya di bidang  hukum, ekonomi, medis, hingga teknologi informasi.

Dengan melihat situasi ini, Doyle berkeyakinan rakyat Inggris tidak akan membesarkan partai sayap kanan seperti yang terjadi di Austria, Belanda, Prancis, dan Denmark. "Inggris merupakan pusat multikulturalisme di Eropa, dan Muslim menjadi bagian pentingnya," kata Doyle.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement