Senin 05 May 2014 13:55 WIB

FSLDK Canangkan Gerakan Infak Buku

 Aktivis yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia melakukan aksi menolak pembagian kondom di Perempatan Kantor Pos Besar, Yogyakarta, Ahad (1/12).
Foto: Antara/Noveradika
Aktivis yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia melakukan aksi menolak pembagian kondom di Perempatan Kantor Pos Besar, Yogyakarta, Ahad (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

JAKARTA — Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia mencanangkan Gerakan Infak Buku (GIB) se-Indonesia.

Gerakan yang akan berlangsung selama bulan Mei ini merupakan salah satu bentuk kepedulian aktivis dakwah kampus terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Salah satu tujuan GIB, yaitu memberikan kesempatan kepada anak-anak di Indonesia yang kurang beruntung untuk dapat menikmati dunia pendidikan, setidaknya mereka diperkenalkan pada budaya membaca.

FSLDK Indonesia yang  memiliki 37 Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) menargetkan 500-1.000 buku layak baca terkumpul di setiap Puskomda.

Buku-buku tersebut rencananya disalurkan ke sekolah, yayasan, taman bacaan, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan buku-buku bacaan.

Koordinator Komisi A FSLDK Indonesia Faisal Rahman mengatakan, program yang menjadi ranah tugas komisinya ini menunjukkan FSLDK Indonesia peduli terhadap pendidikan.

Ia berharap program tersebut bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Diharapkan pula, program ini menjadi cambuk dan kritik membangun bagi pemerintah, mengingat kondisi pendidikan Indonesia yang masih kekurangan fasilitas dan dukungan, baik secara materi maupun moril.

“Dengan berbagi buku ini, kami menegaskan bahwa ada poin pendidikan karakter, yaitu budaya peduli dan berbagi untuk membangun pendidikan dan sumber daya manusia yang lebih baik.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement