Senin 05 May 2014 00:58 WIB

PII Berharap UN Bisa Bentuk Karakter Siswa

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Chairul Akhmad
Pelajar SLTA dan SLTP yang tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia (PII).
Foto: Antara/Ampelsa
Pelajar SLTA dan SLTP yang tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia (PII).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Pelajar Islam Indonesia (PII) berharap pelaksanaan ujian nasional (UN) sekaligus dapat membentuk karakter para siswa, yakni menjadi pelajar yang jujur dan amanah.

Sikap itu tertuang dalam pernyataan hasil Sidang Dewan Pleno Nasional (SDPN) PII yang berlangsung di Mataram, sejak Sabtu (3/5).

Ketua Panitia Penyelenggara SDPN PII, Musollin, menjelaskan, ada kekhawatiran di jajaran PII terhadap pelaksanaan UN. Ketakutan siswa terhadap pelaksanaan UN membuat mereka menempuh jalan pintas dengan berupaya mencari soal atau jawaban UN sebelum pelaksanaan.

"Kami sedih, mengapa siswa jadi kehilangan kepercayaan diri dan memilih cara-cara tidak jujur dalam mencapai kelulusan," kata Wakil Bendahara Pengurus Besar (PB) PII itu, Ahad (4/5).

SDPN merupakan forum tertinggi kedua di PII setelah forum muktamar. Dalam SDPN yang diikuti 100 peserta utusan dari 20 pengurus wilayah PII se-Indonesia, PII juga membicarakan masalah kepemimpinan nasional dan penetapan tuan rumah Muktamar ke-29, tahun depan.

Untuk muktamar, ada tiga pengurus wilayah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah, yakni Jawa Barat, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. Namun sebut Musollin, Jawa Barat mengundurkan diri dan tinggal dua wilayah yang menjadi alternatif.

Mengenai masalah kepemimpinan nasional, PII berharap agar Presiden mendatang adalah pemimpin yang punya visi bangsa ke depan. Visinya, kata Musollin, harus jelas dan terarah demi kemajuan bangsa.

"Pemimpin bangsa kita adalah peminpin yang tahu akan tantangan yang dihadapi bangsa dan mampu pula mencarikan jalan keluarnya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement