Sabtu 03 May 2014 06:21 WIB

Hidayatullah Bangun Pesantren Mualaf di Tengger

Rep: c57/ Red: Damanhuri Zuhri
Hidayatullah
Hidayatullah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Hidayatullah membangun Pesantren Agro Dakwah Mualaf di Tengger, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Peletakan batu pertama pembangunan pesantren tersebut dilakukan Wakil Bupati Lumajang Drs H As'at MAg, Ahad (27/4).

Penanggung Jawab Program Mualaf Tengger Hidayatullah Indokhul Makmun mengatakan, Pesantren Agro Dakwah Mualaf Tengger akan berdiri di atas lahan seluas 5.400 meter persegi.

"Pesantren ini, insya Allah akan terdiri atas satu lokal masjid, satu lokal asrama, satu aula serbaguna, dan satu lokal kelas yang dapat menampung 100 anak mualaf," tutur Indokhul  kepada Republika, Senin (28/4).

Hidayatullah, menurut dia, sangat berharap pesantren ini dapat memperkuat iman para mualaf dan meningkatkan perekonomian mereka. ''Pesantren ini semoga dapat melepaskan mereka dari cengkeraman para tengkulak.''

Ketua Program Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Surabaya Makmun Markom, seperti dikutip Indokhul, mengatakan, pembangunan pesantren mualaf ini sangat ditunggu masyarakat setempat. 

Berkat bantuan dan kepedulian umat Islam di Indonesia, diharapkan bangunan pesantren ini dapat terwujud dua tahun ke depan.

Pesantren Agro Dakwah Mualaf Tengger, jelas Indokhul, diperuntukkan bagi mualaf dan anak-anaknya agar dapat memahami Islam secara benar.

Pesantren ini pun diharapkan dapat memperkuat akidah para mualaf, membangun kekuatan ekonomi dengan pola dakwah, pengelolaan pertanian, peternakan, dan agrobisnis yang dikembangkan secara terpadu.

Acara peletakan batu pertama pembangunan pesantren ini dihadiri 100 dai Hidayatullah dari seluruh wilayah di Jawa Timur. Kehadiran mereka ikut menyemarakkan peresmian Masjid Baiturrohman Hidayatullah di Tengger.

''Pada malam sebelumnya, para dai itu telah mabit (bermalam) di masjid yang akan diresmikan keesokan harinya,'' ungkap Indokhul. Kehadiran para dai tersebut di Tengger juga dalam rangkaian silaturahim dai Hidayatullah se-Jawa Timur.

Saat ini, ada enam dai BMH yang tinggal di Desa Argosari, Lumajang, untuk membina para mualaf di wilayah itu. Data dari Kementerian Agama menunjukkan, dari 4.877 warga Desa Argosari, sebanyak 1.818 adalah Muslim dengan sebagian besar merupakan mualaf. 

 "Alhamdulilah, jumlah mualaf ini selalu meningkat setiap tahun. Banyaknya jumlah mualaf ini menjadi dasar bagi BMH untuk membangun pesantren khusus mualaf agar akidahnya tetap terbina," jelas Indokhul menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement