Jumat 02 May 2014 13:59 WIB

Dakwah di Papua Penuh Tantangan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Hafidz Muftisany
Dakwah di Bumi Cendrawasih
Foto: dok AFKN
Dakwah di Bumi Cendrawasih

REPUBLIKA.CO.ID, FAK-FAK -- Dakwah di Bumi Cendrawasih memerlukan perjuangan ekstra. Wakil Ketua Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Kabupaten Fak-Fak, Jabarudin Lahamundu mengatakan penyebaran dakwah memang membutuhkan waktu. “Kami harus merencanakan dengan matang kegiatan  dakwah di pedalaman” ujar mantan anggota DPR RI tahun 2004-2009 ini.

Jabar menjelaskan saat melakukan dakwah harus mempersiapkan logistik bagi masyarakat daerah tersebut. “Kita harus tahu kebutuhan mereka saat ini, paling penting biasanya masalah ekonomi,”ujar dia.

Jabar menerangkan berdakwah tidak langsung  bicara soal Islam, tetapi bicara mengenai kebudayaan mereka. Berbeda halnya ketika melakukan dakwah di daerah perkotaan seperti di Fak-Fak.

Sebagai daerah berpenduduk mayoritas Muslim, Jabar berusaha agar masyarakat Fak-Fak tidak terpengaruh dengan gaya hidup hedonis yang jauh dari agama. “Kami selalu mengadakan kegiatan keagamaan yang menarik minat masyarakat Muslim,”ujar dia.

Kini pengaruh budaya luar mulai menjangkiti pemuda Islam di Papua. “Kenakalan remaja seperti bermabuk-mabukan, seks bebas yang berakibat terjangkit HIV/AIDS, balapan liar sudah makin marak,” jelas dia.

Sehingga perlu ada benteng yang kuat agar anak-anak yang belum terpengaruh tidak ikut-ikutan. “Kami mengundang dai-dai dari Jakarta dan mengadakan hiburan Islam agar mereka tidak terpengaruh dengan hal negatif,”ujar dia.

Pembina Arrahman Quranic Learning Center (AQL) Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan organisasi AFKN di Irian harus semakin kuat sehingga masyarakat Muslim selalu istiqamah dalam menjalani Islam secara kaffah.

“Saya tidak tahu apa jadinya masyarakat Papua jika tidak ada pemuda-pemuda Islam AFKN yang siap berkorban untuk Islam,” ujar Sekjen MIUMI ini. Mereka tanpa rasa letih dan mendapatkan imbalan selalu membantu para dai di papua untuk berdakwah di Irian hingga pedalaman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement