Selasa 29 Apr 2014 21:55 WIB

Optimalkan Pengobatan, KH Miftah Faridh Diterbangkan ke Singapura

KH Miftah Faridh.
Foto: Republika/Edi Yusuf
KH Miftah Faridh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ulama kharismatik  Prof Dr KH Miftah Faridh kini belum bisa beraktivitas sebagaimana biasanya. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung cum Penasihat MUI Pusat dan MUI Jabar ini tengah diuji Allah SWT dengan sakit.

Dewan Redaksi Tabloid Alhikmah yang juga aktif sebagai Ketua  Umum Yayasan Universitas Islam Bandung (Unisba) ini lantas dirawatinapkan di Rumah Sakit di RS Santosa Bandung pada Jumat, (11/4) selama lima hari, sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), mulai hari Selasa (15/4).

“Diagnosa dokter ada gangguan fungsi hati dan pencernaan,” kata Sekretaris Umum MUI Kota Bandung Irfan Safrudin, yang ditunjuk sebagai juru bicara pihak keluarga, Selasa (29/4 di RSHS, Bandung.

Masih menurut Irfan, setelah didalami gangguan di pencernaan Guru Besar Etika dan Humaniora Institut Teknologi Bandung (ITB) kelahiran Cianjur 18 Oktober 1944 ini, memerlukan penanganan khusus.

“Ada gangguan di pencernaan Pak Miftah yang memerlukan penangangan khusus. Setelah berkonsultasi dengan tim dokter RSHS, keluarga menyepakati untuk dilakukan perawatan secara intensif di Singapura,” ungkap Irfan, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Yayasan Unisba ini.

Karenanya, kata Irfan, Subuh tadi, Selasa (29/4), sebelum keberangkatan ke Singapura, Prof Miftah menyampaikan pesan untuk disampaikan kembali kepada seluruh kaum Muslimin. “Tadi bapak memberikan amanah kepada saya mewakili keluarga, untuk menyampaikan pesan-pesan beliau kepada kaum Muslimin.”

Pesan-pesan tersebut, antara lain sehubungan dengan kesehatan yang masih dalam proses penanganan tim dokter, maka pihak keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada kaum Muslimin, para kerabat, sahabat, jamaah dan rekan lainnya yang selama dalam masa perawatan di Bandung, tidak bisa berjumpa secara langsung.

“Hal ini tak lain atas saran dan masukan dari tim dokter, agar beliau bisa beristirahat secara optimal,” kata Irfan.

Kedua, pihak keluarga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim dokter dan medis lainnya yang telah bekerja keras dan upaya yang sungguh-sungguh dalam merawat KH Miftah.

Akhirnya, atas dasar pertimbangan tertentu dan atas hasil konsultasi dengan tim dokter RSHS, pihak keluarga bersepakat untuk melakukan perawatan secara intensif di National University Hospital of Singapore (NUHS) sebagai salah satu ikhtiar yang dinilai lebih baik untuk kesembuhan beliau.

Jadwal keberangkatan dilakukan hari ini, Selasa (29/4), pukul 09.30 WIB menggunakan pesawat khusus Jet Medical Evacuation Services dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, langsung menuju Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement