REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pada Ahad kemarin, Masjid Nasional Malaysia masuk ke dalam agenda kunjungan Presiden AS Barrack Obama. Kunjungan ini akan menjadikan Obama, Presiden AS pertama yang mengunjungi masjid selama 50 tahun terakhir.
Staf Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Abdullah MD Zin mengatakan tidak ada cara yang lebih baik bagi Obama untuk menghormati Islam daripada mengunjungi Masjid Nasional ini. "Dia akan tahu apa itu Islam dan masjid," kata dia.
Pimpinan Dewan Islam Johor Datuk Nooh Gadut menegaskan kunjungan Obama tersebut bukan pemaksaan. Namun, Obama telah menjatuhkan pilihannya pada masjid ini. "Ini menunjukkan presiden sensitif dan juga ia ingin lebih dekat dengan dunia Muslim , " kata Nooh.
Para analis mengatakan kunjungan Obama ke Masjid Nasional seolah ingin menegaskan bahwa AS bukan musuh Islam. "Banyak orang melihat perang melawang teroris di negara-negara Islam merupakan perang melawan Islam. Jadi, Obama ingin menunjukan bahwa AS tidak bertentangan dengan Islam," kata Analis Politik James Chin.
Analis juga mempertimbangkan ada niatan Obama guna memperkuat hubungan dengan negara-negara penting di kawasan. "Saya pikir perjalanan ke Malaysia akan mencakup hubungan politik, perdagangan dan militer dengan Malaysia. Tapi saya pikir ada yang lebih penting dari itu, yakni peranan Malaysia di ASEAN kian penting," kata dia.
Malaysia, kata dia, dalam kacamata AS merupakan pemain kunci dalam komunitas Muslim internasional. Ini didukung fakta bahwa Malaysia mempromosikan islam moderat dalam pergaulan dunia.