Sabtu 26 Apr 2014 23:05 WIB

Agresi-Agresi Mehmed II (3-habis)

Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

Oleh: Ani Nursalikah     

Keberhasilan armada Paus Calixtus telah memperingatkan adanya Mehmed ancaman dari campur tangan Latin di Yunani dan Aegea.

Kemungkinan, tindakan Latin ini semakin besar dengan lamaran aliansi perkawinan antara putri Demetrios Palaiologos, salah satu penguasa Byzantine di Peloponnesos dengan seorang cucu dari Raja Alfonso dari Aragon.

Pada 1458, Mehmed melakukan invasi. Di akhir masa gerakannya, banyak bagian dari Peloponnesos yang berada di bawah kontrolnya. Pada akhir 1460 seluruh wilayah Bizanttine Peloponnesos berada di tangan Mehmed.

Menurut Colin Imber dalam The Ottoman Empire 1300-1650, target Mehmed berikutnya adalah daerah-daerah kantong independen yang tersisa di sepanjang pantai selatan Laut Hitam, terpisah oleh pegunungan dari wilayah Ottoman ke selatan. “Yang menjadi sasaran pertama adalah koloni Genoa di Amasra yang menyerah tanpa pertempuran pada 1459,” katanya.

Dua tahun kemudian, Imber melanjutkan, Mehmed melancarkan gerakan kedua, mengirimkan sebuah armada di sepanjang pantai Laut Hitam. Sedangkan, ia memimpin pasukannya melalui darat.

Mehmed untuk sementara waktu melanjutkan gerakannya yang sulit menuju Trabzon, sebuah daerah kantong Yunani di bawah kekuasaan Kaisar Comnenes. “Kaisar ini memerintah di Konstantinopel sebelum 1204. Jatuhnya Trabzon pada 1461 mengakhiri relik terakhir dari Kerajaan Bizantium,” jelasnya.

Gerakan sultan berikutnya pada 1462 adalah melawan penguasa pemberontak di Wallachia, Vlad Impaler, yang menolak membayar upeti kepada sultan. Vlad juga membunuh utusan sultan dan melakukan teror terhadap wilayah Ottoman di Bulgaria.

Kepergian Vlad dan tunduknya Wallachia membawa banyak bagian dari pantai barat Laut Hitam di bawah kendali Ottoman. Turki Usmani menjadi kekuatan dominan di daerah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement