Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Dinasti Umayah (41-132 H)
• Subsidi rutin bagi para fakir di Hijaz, Irak, melalui kartu khusus.
• Pendirian industri perkapalan yang menyerap ratusan tenaga kerja.
• Pendirian rumah sakit kusta gratis pertama pada 88 H yang disebut-sebut RS kusta perdana di dunia.
• Penggajian bagi pendidik yatim.
• Larangan dhuafa dan fakir untuk mengemis.
• Pendirian panti jompo dan orang-orang hilang (diwan az-zamna).
• Pemberlakuan pengawasan anggaran bagi pejabat.
• Pelunasan utang mereka yang dililit utang.
• Pembebasan tawanan Muslim.
• Subsidi nikah.
• Pada periode 120-126 H, 10 ribu dirham dianggarkan untuk bencana dan pemerdekaan budak.
Dinasti Abasiyah (132H-656 H):
• Pengendalian harga bahan pokok.
• Distribusi subsidi ke berbagai wilayah.
• Jaminan kesehatan bagi rakyat.
• Pendirian Makatib as-Sabil, lembaga pendidikan yatim piatu dan fakir miskin.
• Perbaikan infrastruktur, terutama rute bagi jamaah haji.
• Peningkatan sektor pertanian dan dispensasi waktu bayar pajak.
• Peningkatan layanan jamaah haji.
Dinasti Thulun (254-270 H):
Pendirian dapur umum dengan beragam menu lezat khusus bagi dhuafa setiap hari. Tiap bulan dapur umum ini menelan biaya operasional sebesar 23 ribu dinar.
Dinasti Ayubiyah (569-648 H):
• Pendirian al-Khawaniq, sekolah sekaligus asrama cuma-cuma bagi para sufi. Khusus bagi dhuafa, disediakan Dar as-Su'ada lengkap dengan fasilitas pemandian.
• Optimalisasi potensi wakaf. Membangun sekolah-sekolah di Baitulmaqdis setelah penaklukannya.
• Pembangunan rumah singgah Khan as-Sulthan dan Khan as-Sabil bagi peziarah.
• Membangun sekolah kedokteran gratis yang terintegrasi dengan RS.
Dinasti Mamluk (648-923 H):
• Pendirian RS al-Manshuri dengan pewakafan uang tunai sebesar seribu dirham untuk operasionalnya selama setahun. Terdapat masjid, sekolah, dan lembaga yatim di dalamnya.
• Pendirian bendungan as-Siba' untuk membendung banjir.
• Pembentukan lembaga khusus penanggulangan bencana.
Dinasti Ottoman (699-1342 H)
• Optimalisasi wakaf.
• Pendirian sekolah, asrama, dan dapur umum gratis untuk fakir miskin yang terintegrasi dengan masjid.
• Penyediaan lapangan pekerjaan bagi semua kalangan.
• Para birokrat dan hartawan berlomba-lomba mendirikan lembaga pendidikan gratis.