Sabtu 26 Apr 2014 22:09 WIB

Filantropi Penopang Solidaritas (6-habis)

Filantropi Islam (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Filantropi Islam (ilustrasi).

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Dinasti Umayah (41-132 H)

•    Subsidi rutin bagi para fakir di Hijaz, Irak, melalui kartu khusus.

•    Pendirian industri perkapalan yang menyerap ratusan tenaga kerja.

•    Pendirian rumah sakit kusta gratis pertama pada 88 H yang disebut-sebut RS kusta perdana di dunia.

•    Penggajian bagi pendidik yatim.

•    Larangan dhuafa dan fakir untuk mengemis.

•    Pendirian panti jompo dan orang-orang hilang (diwan az-zamna).

•    Pemberlakuan pengawasan anggaran bagi pejabat.

•    Pelunasan utang mereka yang dililit utang.

•    Pembebasan tawanan Muslim.

•    Subsidi nikah.

•    Pada periode 120-126 H, 10 ribu dirham dianggarkan untuk bencana dan pemerdekaan budak.

Dinasti Abasiyah (132H-656 H):

•    Pengendalian harga bahan pokok.

•    Distribusi subsidi ke berbagai wilayah.

•    Jaminan kesehatan bagi rakyat.

•    Pendirian Makatib as-Sabil, lembaga pendidikan yatim piatu dan fakir miskin.

•    Perbaikan infrastruktur, terutama rute bagi jamaah haji.

•    Peningkatan sektor pertanian dan dispensasi waktu bayar pajak.

•    Peningkatan layanan jamaah haji.

Dinasti Thulun (254-270 H):

Pendirian dapur umum dengan beragam menu lezat khusus bagi dhuafa setiap hari. Tiap bulan dapur umum ini menelan biaya operasional sebesar 23 ribu dinar.

Dinasti Ayubiyah (569-648 H):

•    Pendirian al-Khawaniq, sekolah sekaligus asrama cuma-cuma bagi para sufi. Khusus bagi dhuafa, disediakan Dar as-Su'ada lengkap dengan fasilitas pemandian.

•    Optimalisasi potensi wakaf. Membangun sekolah-sekolah di Baitulmaqdis setelah penaklukannya.

•    Pembangunan rumah singgah Khan as-Sulthan dan Khan as-Sabil bagi peziarah.

•    Membangun sekolah kedokteran gratis yang terintegrasi dengan RS.

Dinasti Mamluk (648-923 H):

•    Pendirian RS al-Manshuri dengan pewakafan uang tunai sebesar seribu dirham untuk operasionalnya selama setahun. Terdapat masjid, sekolah, dan lembaga yatim di dalamnya.

•    Pendirian bendungan as-Siba' untuk membendung banjir.

•    Pembentukan lembaga khusus penanggulangan bencana.

Dinasti Ottoman (699-1342 H)

•    Optimalisasi wakaf.

•    Pendirian sekolah, asrama, dan dapur umum gratis untuk fakir miskin yang terintegrasi dengan masjid.

•    Penyediaan lapangan pekerjaan bagi semua kalangan.

•    Para birokrat dan hartawan berlomba-lomba mendirikan lembaga pendidikan gratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement