Sabtu 26 Apr 2014 17:41 WIB

Filantropi Penopang Solidaritas (2)

Filantropi Islam (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Filantropi Islam (ilustrasi).

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Kecintaan Promotheus pada manusia ini membuat awal munculnya sebuah rasa solidaritas untuk menolong pihak lain yang sedang berada dalam kondisi susah.

Semangat perbaikan peradaban manusia dan menolongnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pun terus lestari hingga kini.

Ungkapan cinta kasih kepada sesama manusia ini pun ditafsirkan meluas dalam kamus Webster.

Di sana dijelaskan bahwa cara mengungkapkan rasa cinta kasih ini tidak melulu dalam bentuk uang dan barang, namun bisa juga melalui jasa atau sikap nyata lain, seperti menjadi relawan, yang bisa meningkatkan rasa cinta pada sesama atas nama kemanusiaan.

Sayangnya, sikap filantropi ini tak banyak dijadikan acuan utama dalam peradaban besar umat manusia. Sebagian besar peradaban dengan sistem kerajaan tak banyak yang memperhatikan kehidupan rakyat kecil.

Justru, rakyat diperah mati-matian agar membayar upeti kepada penguasa. Dalam tatanan Kerajaan Inggris Kuno, misalnya, para pemilik tanah pun bersikap lebih kejam dengan bukan hanya merampas harta, melainkan juga merampas para gadis terbaik sebagai pendamping para pemilik tanah yang beristri banyak.

Kerajaan Prancis pun pernah bersikap demikian. Raja Louis XVI tak pernah memedulikan kebutuhan rakyatnya. Justru, ia malah banyak mengadakan pesta pora yang meriah, membangun istana yang indah dengan gaun-gaun mahal, dan makanan yang sangat lezat.

Berbanding terbalik dengan kondisi rakyatnya yang selalu kelaparan dan penjara disesaki oleh para pencuri sepotong roti basi untuk mengisi perutnya.

Sikap kapitalisme seperti dalam dua contoh kerajaan ini dan banyak kerajaan lainnya akhirnya tumbang karena keberanian rakyatnya untuk memberontak dan mengubah sistem agar tidak ada lagi ketimpangan kondisi antara raja, bangsawan, para pemilik tanah, yang sangat jauh dengan kondisi rakyat kecil, dan kaum pekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement