Jumat 25 Apr 2014 18:42 WIB

YISC Al Azhar Ajak Anak Muda Peduli Afrika Tengah

Masjid Al Azhar
Foto: Republika/Bambang Banguntopo
Masjid Al Azhar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hafidz Muftisany

JAKARTA -- Youth Islamic Study Club (YISC) Al Azhar, Jakarta, kembali menggelar Dialog Lepas Isya (D'Lisya) di ruang utama Masjid Al Azhar Jakarta Selatan, Jumat (18/4).

Kajian rutin setelah shalat Isya ini diadakan setiap Jumat setiap pekan. Pekan lalu, D'Lisya mengambil tema Dari Kami untuk Republik Afrika Tengah.

Menurut Kabid Sosial dan Pengabdian Keumatan YISC Al Azhar Rizky Ramadhoni, tema ini sengaja diangkat untuk mengetahui kondisi yang nyata dan terkini dari konflik yang banyak menewaskan Muslim di Afrika Tengah.

Kabar saudara Muslim di Afrika Tengah, ungkap Rizky, kurang didengar di Indonesia akibat minimnya pemberitaan di media. Guna mengetahui hal tersebut, D'Lisya menghadirkan Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT) Syuhelmaidi Syukur sebagai pemateri.

"Setelah bertemu ACT kita bersinergi memberikan pemahaman informasi ke masyarakat. Harapannya, nanti ada aksi berupa donasi untuk saudara di Afrika Tengah," ungkap Rizky.

Dalam paparannya, Syuhelmaidi menjelaskan, kondisi awal Republik Afrika Tengah yang dicap sebagai negara gagal oleh PBB. Diterangkan pula, akar konflik yang terjadi dan bagaimana kondisi pengungsi Muslim di Afrika Tengah.

"Ada pembersihan Muslim dari ibu kota Bangui. Kini, populasi Muslim dai Bangui tinggal seribu orang dari 130 ribu sebelumnya," terang Syuhelmaidi.

Ia berharap, ada diplomasi politik dari pemerintah atas nama kemanusiaan dan segera membantu pengungsi yang terancam kelaparan. "Kita pun akan segara mengirim tim kemanusiaan ke sana," ujar Syuhelmaidi.

Rizky menjelaskan, D'Lisya dikhususkan bagi anak muda untuk bersama menimba ilmu setelah berkutat dengan pekerjaan atau palajaran menjelang akhir pekan.

Setiap digelar setidaknya 150 jamaah hadir. Tema-tema yang diangkat pun khas anak muda, seperti motivasi, jodoh, fikih, hingga parenting. "Pekan ini, libur panjang jadi jamaah sedikit berkurang."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement