REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yeyen Rostiyani
Layanan ini juga akan diterapkan untuk jamaah umrah.
JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) dan PT Pos Indonesia sepakat bekerja sama melayani kargo jamaah haji Indonesia. PT Pos menjamin, barang akan diantar hingga ke rumah dengan tarif yang terjangkau.
"Tahun ini, kita buka kesempatan kepada kargo nasional untuk mengangkut barang kelebihan jamaah haji. Alhamdulillah, PT Pos menawarkan dan kita sambut baik," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu pada Peluncuran Kargopos Haji dan Umrah di Gedung Pos Ibu Kota Jakarta, Selasa (22/4).
"Bayangkan, kalau barang bawaan jamaah saja 35 kilogram plus excess baggage (kelebihan barang bawaan) bisa sampai 10 kg, sekarang mereka bisa menggunakan jasa PT Pos," ujar dia.
Selama ini, kelebihan barang milik jamaah terpaksa ditinggal di Arab Saudi dan tidak bisa diangkut ke Tanah Air. Barang inilah yang dikenal dengan sebutan barang tercecer atau barcer.
Kerja sama ini diwujudkan, antara lain, berupa penyediaan tempat di Saudi, sehingga PT Pos dapat mengambil barang hingga ke maktab di Makkah dan Madinah. Cara pembayaran pun bisa dilakukan secara tunai maupun dengan Voucher Cargopos Haji.
"PT Pos kan BUMN jadi tarifnya bukan komersial. Saya juga minta tarifnya harus lebih murah dari jasa kargo lain," kata Anggito.
Untuk pengantaran barang, PT Pos siap mengantarkan hingga ke rumah jamaah. Menurut Anggito, kelebihan fasilitas jaringan inilah yang tidak dimiliki perusahaan kargo lain.
Secara khusus, Kemenag juga meminta PT Pos menyediakan tracking program, yaitu aplikasi yang memungkinkan jamaah melacak keberadaan dan lokasi barang.
"Sebab, barang ini sangat ditunggu keluarganya di rumah dan jangan sampai jamaah itu tidak mengetahui di mana barang tersebut," ujar Anggito.
Sosialisasi jasa PT Pos ini mulai giat dilakukan. "Makanya, kita tadi undang juga dari KBIH. Rencananya mereka akan mulai menggunakan jasa ini bulan depan, untuk jamaah umrah," katanya.