Selasa 15 Apr 2014 12:44 WIB

Nestapa Muslim di Afrika Tengah (1)

Karamat atau Makam Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Utara.
Foto: flickr.com
Karamat atau Makam Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Kekerasan di CAR mengancam eksistensi Muslim.

Kekerasan yang terjadi di Republik Afrika Tengah (CAR) membahayakan masa depan umat Islam di negara itu. Puluhan ribu melarikan diri dan tak terhitung jumlahnya yang dibunuh.

Di Bangui, pertumpahan darah dan penjarahan tetap terjadi meski ribuan pasukan penjaga perdamaian dari Prancis dan Afrika telah didatangkan. Saat ini tengah terjadi pembersihan umat Islam di CAR.

Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasti korban tewas selama dua bulan terjadinya kekerasan terburuk antarkomunal dalam sejarah negeri ini.

Sangat berbahaya bagi petugas penyelamat mengevakuasi jasad. Anak-anak juga menjadi sasaran pemenggalan dan mutilasi.

Lebih dari 1.000 orang tewas selama beberapa hari pertempuran pada awal Desember 2013. Ketika itu, milisi Kristen berusaha menggulingkan pemerintahan Muslim yang berkuasa.

Perdana Menteri Andre Nzapayeke mengatakan, ada sejumlah kalangan yang tidak menginginkan kehadiran Muslim di CAR. Ribuan umat Islam meninggalkan Bangui dalam konvoi besar-besaran.

Seorang Muslim yang jatuh dari sebuah truk dengan cepat dibunuh oleh massa. Perempuan Muslim yang tidak bisa naik ke truk terpaksa rela menyerahkan anak-anak mereka kepada orang asing di kendaraan.

Seluruh lingkungan ditinggalkan dan Muslim yang tidak bisa meninggalkan CAR bersembunyi di dalam masjid. Sebagian masjid sudah dibakar atau dihancurkan oleh massa Kristen.

Namun, kerusuhan yang terjadi sesungguhnya juga merugikan orang Kristen. Baik Muslim maupun Kristen, dibunuh dan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri. PBB mengatakan, hampir 90 persen warga CAR hanya mampu makan satu kali sehari.

Mereka kekuarangan bahan pangan dan harganya melonjak drastis. Sebagian besar Muslim berprofesi sebagai pedagang bahan pangan. Konflik sektarian ini berisiko memecah demografi CAR sehingga negara terbagi antara wilayah Muslim dan Kristen.

Sejarah

Merujuk pada sejarah, padahal Islam masuk terlebih dahulu ke negara di Benua Hitam itu, dibanding agama samawi lainnya.

Islam tiba di Republik Afrika Tengah pertama kali dengan dibawa pedagang budak Arab pada abad ke-17. Hal itu sebagai bagian dari perluasan rute budak di Sahara dan Sungai Nil.

Mereka mengirim budak ke Afrika Utara atau Selatan, dekat Ubanqui dan Sungai Kongo. Pada Februari 2014, puluhan ribu Muslim melarikan diri dari Republik Afrika Tengah ke Chad karena merasa mereka tidak lagi aman di negeri itu.

Sensus 2003 menunjukkan sekitar 80 persen penduduk CAR beragama Kristen. Sebagian besar masih mempraktikkan keyakinan tradisionalnya. Umat Islam di CAR terkonsentrasi di CAR bagian utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement