Senin 14 Apr 2014 05:05 WIB

Perlu Modernisasi Pendidikan Berasrama (1)

suasana belajar di Madrasah Diniyah (Ilustrasi).
Foto: dangdutpantura.com
suasana belajar di Madrasah Diniyah (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

Kebutuhan keilmuan harus diperbarui sesuai perkembangan zaman.

JAKARTA -- Kurikulum berbasis asrama bukanlah sesuatu yang asing dalam lembaga pendidikan Islam. Pondok pesantren dan ma'had di Indonesia telah lama menerapkannya.

Tapi, kurikulum berbasis asrama pada sebagian besar pendidikan Islam tersebut dinilai belum mampu menjawab tantangan perkembangan zaman. Karena itulah, diperlukan modernisasi sistem pendidikan Islam berasrama ini.

Pendapat itu disampaikan pengamat pendidikan Islam Prof Dr Tuty Alawiyah kepada Republika, Kamis (10/4). Tuty menilai, modernisasi belum banyak menyentuh lembaga pendidikan Islam berasrama.

Selama ini, lembaga-lembaga pendidikan itu lebih banyak memainkan peran pada sisi spiritual dan moralitas tanpa melihat sisi kebutuhan keilmuan secara global ke depan.

Karena itu, Tuty menyambut baik upaya Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengembangkan madrasah berkurikulum asrama.

Menurut dia, sistem pendidikan asrama ini memang perlu diperluas, bukan hanya diterapkan di pondok pesantren, melainkan juga madrasah.

Tuty berpendapat, madrasah berasrama sangat bagus untuk membentuk kepribadian siswa yang memasuki usia remaja. Sebab, usia remaja adalah masa rentan dalam proses perkembangan generasi muda Islam. ''Selain itu, di madrasah berasrama inilah kehidupan Islami bisa diinternalisasikan.''

Namun, Tuty mengingatkan, ada yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan Islam berasrama. "Perlu modernisasi dalam sistem pendidikan asrama ini, bukan hanya dari sisi fasilitas dan keagamaan, tapi juga pembaruan dalam kebutuhan keilmuan yang berkembang saat ini," ujar Tuty.

Salah satu kebutuhan keilmuan yang perlu diperdalam, menurut dia, adalah kemampuan bahasa asing. Karena itu, Tuty meminta Kemenag untuk memperkuat kemampuan bahasa asing siswa madrasah yang menerapkan sistem asrama.

''Kemampuan berbahasa asing sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pergaulan global saat ini,'' kata Rektor Universitas Islam As Syafiiyah, Jakarta, ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement