Sabtu 12 Apr 2014 08:23 WIB

Jejak Bencana di Alam Manusia (2)

Ilustrasi
Foto: Wikipedia.org
Ilustrasi

Oleh:  Rosita Budi Suryaningsih     

Bencana besar lainnya juga terjadi di Helike, Yunani, pada 373 sebelum Masehi, Kota Helike yang berada di Teluk Corinth tenggelam karena terjadi gempa dan tsunami.

Para sejarawan menyebutkan bukti kehancuran kota tersebut masih bisa dilihat hingga kini, karena masih ada sisa reruntuhan dan bangunan kota yang terendam di laut, meski telah berusia ribuan tahun lamanya.

Tak ada data yang pasti untuk tahu berapa jumlah korban dalam peristiwa ini. Beberapa penelitian terus dilakukan dan mereka menemukan berbagai perlengkapan dalam hidup manusia, seperti bangunan, koin, dan perabot rumah tangga.

Pada 21 Juli 365 M, terjadi lagi sebuah gempa hebat di bawah laut Mediterania. Gempa yang diperkirakan kekuatannya lebih dari 8 skala Richter dan berpusat di dekat Pulau Crete, Yunani, ini menyebabkan kerusakan yang amat besar di wilayah Yunani, Libya, Siprus, dan Sisilia.

Belum berhenti sampai di situ, gempa tersebut kemudian juga berlanjut pada tsunami besar yang menghantam Alexandria, Mesir, dan daerah sekitarnya.

Tulisan dari Ammianus Marcellinus menggambarkan secara rinci peristiwa yang terjadi tersebut. “Awalnya bumi berguncang, kemudian samudera surut di wilayah Alexandria dan disusul gelombang laut yang amat besar membanjiri kota,” tulisnya.

Diperkirakan ribuan orang tewas karena bencana ini dan kapal laut pun bisa diempaskan ke daratan hingga sejauh dua kilometer oleh gelombang tsunami tersebut.

Contoh lain bencana terdahsyat adalah gempa bumi yang terjadi pada 526 M di Antioch dan wilayah sekitar Suriah. Korban yang tewas karena bencana ini sekira 250 ribu jiwa. Gempa dengan kekuatan lebih dari 7 skala Richter ini juga disertai kebakaran hebat.

Contoh lainnya adalah gempa Damghan, yang terjadi di sekitar wilayah Iran pada tahun 856 M. Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter ini meluluhlantakkan daerah hingga sepanjang 320 km di bawah Kota Damghan. Bencana ini memakan lebih dari 200 ribu jiwa kala itu, yang menjadikan peristiwa ini termasuk bencana yang sangat mematikan.

Gempa ini disebabkan oleh peristiwa geologi yang terjadi ada sabuk lempengan Alpide. Lempengan ini kemudian menjadi salah satu daerah seismik yang aktif di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement