Senin 07 Apr 2014 21:53 WIB

Jepang Rangkul Pelancong Muslim (1)

makanan halal
Foto: republika.co.id
makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Untuk menaklukkan hati manusia, kenyangkanlah perutnya. Pepatah kuno tersebut tampaknya dipahami betul oleh Jepang. Dan, boleh jadi berdasarkan pepatah kuno itu pulalah, negeri Matahari Terbit membuat kebijakan pariwisatanya.

Selama ini, sangat sulit bagi Muslim menemukan makanan halal di Jepang. Bisa dibilang, negeri ini bagai gurun makanan halal, terutama bagi pelancong Muslim.

Pilihan makanan halal sangat terbatas, bahkan tidak ada. Terbatasnya makanan halal inilah yang kerap menghalangi pelancong Muslim berwisata ke Jepang untuk sekadar menyaksikan bunga sakura mekar, misalnya.

Namun, kini Jepang tak lagi begitu. Jepang kini mulai berupaya merangkul wisatawan Muslim. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari apa yang dilakukan pengelola Bandar Udara Internasional Kansai.

Di bandara itu, kini telah berdiri sebuah restoran halal. Mi udon yang menjadi sajian utama restoran ini, telah mengantongi sertifikat halal.

Tak hanya restoran halal, bandara ini juga memiliki mushalla (ruang shalat). Dalam waktu dekat, pengelola bandara ini berencana menambah ruang shalat dan pilihan makanan halal.

Apakah keramahan itu hanya ada di Kansai? Ternyata, tidak. Langkah Kansai akan segera disusul 16 bandara lainnya. Paling tidak, di setiap bandara akan ada restoran yang bebas daging babi dan alkohol.

Selain itu, Pemerintah Jepang telah merancang sebuah panduan khusus yang merinci semua informasi tentang restoran halal, masjid, dan layanan lainnya bagi wisatawan Muslim.

Pada saat yang sama, Biro Konvensi Kyoto membuat kebijakan yang belum pernah ada sebelumnya. Lembaga ini akan menjadi otoritas pariwisata Jepang pertama yang secara proaktif menargetkan pasar Uni Emirat Arab (UEA).

Belum lama ini, biro itu mengadakan perjalanan wisata bagi sejumlah agen perjalanan terkemuka dari UEA. Perjalanan tersebut bertujuan menyosialisasikan wisata bagi keluarga dan objek wisata sejarah yang unik di Kyoto.

Para agen juga diperkenalkan menu-menu makanan halal yang tersedia di kota itu. Tujuannya, tentu saja untuk mendapatkan kepercayaan mengenai tingkat layanan, keramahan, dan kemampuan kota tersebut menyediakan makanan khusus yang mungkin dibutuhkan pelancong dari UEA.

Pilihan menu halal dan vegetarian tersedia di berbagai kafe dan restoran di seluruh kota, bahkan di Ryokan yang eksklusif. Ryokan adalah penginapan bergaya Jepang nan mewah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement