Kamis 03 Apr 2014 21:05 WIB

Chiapas Pusat Perkembangan Islam di Meksiko

Bendera Meksiko
Bendera Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID,  MEKSIKO CITY -- Negeri Sombrero identik dengan tradisi Katolik yang kental. Namun, perkembangan Islam di sana begitu pesat.

 

Wilayah Chiapas, merupakan bukti dari perkembangan itu. Di sanalah, kantung terbesar komunitas Muslim.

Pada tahun 1994, dua cendikiawan Muslim asal Spanyol mendatangi Chiapas. Mereka membawa pesan damai Islam. Tidak mudah memang bagi para mubaligh tersebut memperkenalkan Islam.

Ada dua langkah yang dilakukan para mubaligh, pertama, mereka memperkenalkan ajaran Islam kepada para komandan Zapatista. Sayang, langkah ini kurang berhasil sehingga strateginya diubah. Mereka berdakwah dengan menyayas pemimpin lokal karismatik. Alhamdulillah, melalui para pemimpin lokal ini Islam berkembang pesat.

Dua dekade kemudian, masjid lokal berdiri. Jumlah Muslim saat itu mencapai 500 orang.  Hebatnya, banyak perubahan yang dialami warga Chiapas.

Mereka tidak lagi mengkonsumsi alkohol dan mengkonsumi babi. Kekerasan dalam rumah tangga juga berkurang. Begitu pula dengan posisi perempuan yang mulai mendapat tempat yang layak.

Mustafa Checheb dan keluarganya adalah Muslim pertama di Chiapas. Mustafa seorang ayah enam anak dan penggila sepakbola. "Banyak yang bertanya kepada saya bagaimana saya menemukan Islam. Tapi pertanyaan yang benar adalah bagaimana Anda bisa menjalani hidup tanpa mencari, tanpa percaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement