Kamis 03 Apr 2014 15:44 WIB

Muslim Crimea Tuntut Janji Putin

Khanate Crimea, Dinasti Islam Terkuat di Eropa Timur
Foto: wikimedia.org
Khanate Crimea, Dinasti Islam Terkuat di Eropa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Aneksasi Crimea yang dilakukan Rusia sempat memicu rasa cemas Muslim Tatar. Ini karena, sejarah masa lalu dimana Uni Soviet sempat mengusir Muslim Tatar dari Crimea.

Kremlin menyadari kekhawatiran itu. Langkah cepat pun diambil, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan niatnya untuk memberikan posisi hukum yang pasti terkait Muslim Crimea.  "Saya telah memberikan perintah soal masalah referendum Muslim Crimea," kata dia seperti dikutip Kantor Berita Rusia, Itar-Tass, Kamis (3/4).

Poin penting dari kebijakan Putin antara lain, memberikan pengakuan terhadap Komunitas Muslim Crimea dan paket pembangunan guna menopang kesejahteraan Muslim crimea.

Putusan Putin ini merupakan wujud dialog dengan Presiden Tatarstan Rusia, Rustam Minnikhanov, Selasa Kemarin. Pada pertemuan itu, Putin menjanjikan kebijakan baru ini akan memberikan insentif moral bagi Muslim Crimea.

Kremlin memang tidak mudah menghilangkan trauma warisan Uni Soviet. Apalagi, Muslim Crimea terlanjur sakit hati dengan Kremlin. Mereka mungkin masih menerima Kiev, yang cenderung tidak mengusik.

Wujud kegundahan Muslim Crimea sangat jelas soal itu. Referendum Crimea menjadi senjata bagi komunitas Muslim untuk menekan Kremlin. Strategi itu pun berbuah hasil. Tawaran paket kebijakan Putin menjadi bukti shahih. Pertanyaannya, apakah Muslim Crimea mau menerima itu.

Dewan Mufti Rusia, sudah memberi isyarat soal tawaran Kremlin. Mereka menuntut kembali masjid dan sekolah yang diambil alih Rusia. "Muslim Crimea memilik hak mendapatkan kembali masjid yang pernah disita," ungkap Ravil Gainutdin, Kepala Dewan Mufti Rusia.

Belakangan Dewan Mufti Crimea cukup aktif melihat suara Muslim. Secara umum, Dewan Mufti memastikan Muslim Crimea menuntut kehidupan yang lebih baik. "Rusia telah menunjukan iktikad baiknya dengan menciptakan suasana kondusif bagi kehidupan spiritual dan budaya umat Islam," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement