Selasa 01 Apr 2014 19:59 WIB

Dakwah di Televisi Membaik

 Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Iddi Muzayat (kiri) memaparkan hasil pantauan tayangan Ramadhan di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (23/7).    (Republika/Agung Supriyanto)
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Iddi Muzayat (kiri) memaparkan hasil pantauan tayangan Ramadhan di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (23/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Iddy Muzayyad mengatakan dakwah di media televisi sudah bagus karena bisa mengombinasikan antara tuntunan dan tontonan. "Sudah bagus karena berhasil mengombinasikan dan efektif menyadarkan pemirsa," ujar Iddy usai temu media di Jakarta, Selasa (1/4).

Dakwah, sambung dia, harus mempunyai unsur hiburan agar masyarakat tidak bosan. Untuk itu, perlu pengemasan yang baik. "Dakwah di televisi tidak melulu hiburan yang menghilangkan unsur dakwahnya," kata dia.

Dia juga menambahkan sajian dakwah mengenai perbedaan pendapat tuntunan juga perlu dihindari, agar tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat. "Kalaupun ditampilkan harus dengan argumen-argumen yang cukup."

Iddy juga meminta agar televisi tidak menjadikan rating sebagai satu-satunya acuan.

Sementara Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan para pendakwah pada saat ini mengalami tantangan yang berat. "Pada saat ini, dakwah yang efektif adalah melalui media," kata Ma'ruf.

Selama ini, MUI juga kerap menerima laporan mengenai dakwah di televisi mulai dari keteladanan yang kurang baik dan isi tidak mendidik. MUI juga membentuk wadah yang menaungi para pendakwah agar mampu melakukan dakwah dengan baik di televisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement