REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Selama dua dekade terakhir, jumlah narapidana Muslim naik dua kali lipat. Demikian laporan terbaru yang Departemen Kehakiman Inggris.
"Laporan ini butuh perhatian seksama. Satu dari tujuh tahanan adalah Muslim. Ini berbeda dengan dua dekade silam, dimana satu dari 20 narapidana adalah Muslim," ungkap Shadow Justice Secretary, Shadiq Khan, seperti dilansir the independent, Ahad (31/3).
Dari laporan itu diketahui, sekitar 14 persen dari narapidana di Inggris dan Wales adalah Muslim. Peningkatan signifikan terjadi di Whitemoor, dan Cambridgeshire, 43 persen.
Penjara lain dengan proporsi tinggi termasuk Isis ( 34 persen ) dan Feltham ( 33 persen ).
Beberapa penelitian menunjukkan sekitar sepertiga dari narapidana Muslim berlatarbelakang Karibia atau Afrika . Ahli pidana lain menunjukkan ada sejumlah besar remaja dan pemuda keturunan Pakistan dan Bangladesh yang mendekam di penjara.
Bagi komunitas Muslim, kenaikan signifikan ini merupakan dampak dari Islamofobia. "Para pemuda Muslim selalu menjadi sorotan dimana pun. Ini yang menjadi masalah," ucap Muzammil Quraishi, Kriminolog Salford University.
Mizanur Rahman , juru bicara Organisasi Narapidana Muslim mengatakan Islamofobia dan rasisme dikalangan polisi merupakan penyebabnya. Di sisi lain, Organisasi Muslim Aid melihat buruknya kualitas sumber daya Muslim turut andil.
"Mereka menjadi sulit berintegrasi ke dalam masyarakat. Ini karena mereka tidak berpikir memiliki kesempatan positif," kata dia.