Jumat 28 Mar 2014 14:15 WIB

Ziryab, Mantan Budak yang Mengubah Eropa (2)

   Ziryab dan alat musiknya (ilustrasi).
Foto: Archive.thedailystar.ne
Ziryab dan alat musiknya (ilustrasi).

Oleh: Ani Nursalikah     

Berbagai jenis makanan tersedia di Andalusia, mulai dari daging, ikan dan daging unggas, sayuran, keju, sup, dan makanan manis.

Ziryab mengombinasikan semua itu dengan resep yang ia buat sendiri. Kebanyakan resep aslinya dari Baghdad.

Salah satu jenis makanan berupa bola daging dan adonan tepung kecil berbentuk segitiga yang digoreng dengan minyak ketumbar. Jenis masakan ini dikenal dengan nama taqliyat Ziryab atau gorengan Ziryab.

Ia menyenangkan para penikmat makanan dengan menyajikan rumput yang tumbuh saat musim semi atau asparagus sebagai menu sayuran saat makan malam. Ziryab juga mengembangkan camilan kacang walnut dan madu yang tidak terlupakan.

Menu ini masih bisa ditemui di Kota Zaragoza. Namanya juga diabadikan dalam makanan kuno berupa kacang asin panggang yang disebut ziriabi.

Reputasi Ziryab masih bertahan hingga sekarang di Aljazair. Pastry manis berwarna oranye yang disebut zalabia dipercaya berasal dari namanya. Zalabia berbentuk adonan spiral goreng yang sebelumnya direndam dalam sirup saffron. Versi Indianya disebut dengan jalebi. Jalebi sudah ada sejak abad ke-15 di India dan kemungkinan dibawa oleh Ziryab.

Atas persetujuan emir (raja), Ziryab mengumumkan perjamuan makan di istana harus disajikan dalam tahapan. Dimulai dengan sup atau kaldu, dilanjutkan dengan ikan, daging unggas, atau daging. Kemudian, diakhiri dengan buah-buahan, penutup mulut yang manis, dan semangkuk kacang pistachio atau jenis lain.

Gaya presentasi makanan seperti ini tidak ada sebelumnya di Baghdad atau Damaskus. Penyajian makanan seperti itu langsung populer dan menyebar di kalangan elite dan pengusaha.

Lalu, menyebar di antara penganut Kristen dan Yahudi, bahkan hingga ke petani. Kebiasaan makan tersebut menjadi aturan yang berlaku di seluruh Eropa. Istilah Inggrisnya from soup to nuts (dari sup sampai kacang) berarti jamuan makan mewah.

Ziryab mengajari perajin membuat penutup meja yang pas dari kulit untuk mendekorasi meja makan kayu yang polos. Ia mendesain ulang sendok sup kayu yang berat agar lebih ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement