Jumat 28 Mar 2014 13:45 WIB

Ziryab, Mantan Budak yang Mengubah Eropa (1)

   Ziryab dan alat musiknya (ilustrasi).
Foto: Archive.thedailystar.ne
Ziryab dan alat musiknya (ilustrasi).

Oleh: Ani Nursalikah      

Ia tak hanya dikenal sebagai musisi andal, tapi juga pencipta table manner.

Manusia zaman sekarang berutang banyak pada musisi terhebat sepanjang sejarah, Ziryab. Ziryab bukan hanya mengenalkan konsep etiket makan dengan hidangan pembuka, menu utama, dan hidangan penutup, ia juga mengenalkan pasta gigi dan poni.

Istilah Ziryab dalam bahasa Arab sehari-hari diterjemahkan sebagai “Blackbird”. Ia tinggal di Spanyol pada abad pertengahan lebih dari seribu tahun lalu.

Ziryab adalah seorang budak yang dibebaskan karena mampu memukau Kerajaan Cordoba dengan lagunya. Ia mendirikan sekolah musik yang mampu bertahan lebih dari 500 tahun setelah kematiannya.

Salah satu sejarawan besar Arab Spanyol dari Cordoba, Ibnu Hayyan, mengatakan bahwa Ziryab menguasai ribuan lagu dan merevolusi desain alat musik hingga menjadi kecapi. Ia menyebarkan gaya musik baru di sekitar Mediterania dan memengaruhi jalannya musik Eropa.

Ziryab memberi pengaruh besar kepada masyarakat Eropa abad pertengahan, mulai dari bagaimana orang berpakaian, apa dan bagaimana mereka makan, hingga bagaimana mereka berdandan.

Tidak mengejutkan jika nama seniman yang luar biasa ini tidak pernah terdengar. Seiring dengan liku-liku sejarah, namanya menghilang dari memori publik dunia Barat. Namun, perubahan yang ia bawa ke Eropa merupakan bagian dari realitas yang kita ketahui sekarang.

Satu alasan yang tidak diketahui adalah ia berbicara bahasa Arab dan menjadi bagian dari istana kerajaan Arab di Spanyol. Muslim dari Arab dan Afrika Utara memerintah bagian dari Spanyol sejak 711 hingga 1492. Namun, prestasi Ziryab tidak dilupakan di dunia Arab.

Perancang table manner

Ziryab mencintai makanan yang disajikan dengan baik, sama banyaknya dengan kecintaannya terhadap musik. Ia merevolusi seni menyajikan makanan di meja di Spanyol. Cara penataan makanan tersebut masih bertahan hingga saat ini.

Sebelumnya, orang Spanyol menghidangkan makanannya dengan sederhana, bahkan kasar. Mereka mewarisinya dari Visigoth, penerus bangsa Vandal dan dari kebiasaan setempat.

Piring-piring berisi makanan yang berbeda hanya ditumpuk begitu saja di saat yang sama di atas meja kayu tanpa alas. Ini disebabkan belum ada table manner saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement