REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Daftar tunggu antrean haji yang sangat panjang membuat pemerintah menganjurkan masyarakat Indonesia agar tidak berulang kali menunaikan ibadah haji.
Kementerian Agama bahkan menganjurkan agar masyarakat cukup melakukan ibadah haji sekali seumur hidup.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar pada pembukaan Mudzakarah Perhajian Indonesia di Jakarta. Ia mengatakan kewajiban beribadah haji bagi umat Muslim hanya satu kali. "Kita anjurkan berhaji cukup sekali saja," ujar Wamenag, Rabu (26/3).
Menurut dia, apabila sebagian masyarakat Indonesia masih saja menuntut untuk berhaji berkali-kali akan banyak umat Islam Indonesia dirugikan di tengah daftar tunggu yang semakin panjang. "Di saat daftar tunggu yang panjang, haji berulang-ulang malah tidak baik," tegasnya.
Karenanya, ia meminta sudah sebaiknya beribadah haji cukup hanya sekali. Dan, bagi mereka yang memiliki kelebihan rezeki bisa mengalihkan kepada amaliah yang lain seperti membantu kemiskinan.
Wamenag mengatakan, ibadah haji sebaiknya menimbulkan efek positif baik dalam pikiran maupun perbuatan para hujjaj. “Idealnya para hujjaj menjadi panutan masyarakat karena sudah menjumpai Allah, sudah ke rumah Allah, sudah jadi tamu Allah,” terangnya.
Nasaruddin merasa prihatin saat ini banyak hal negatif dilakukan oleh orang dia sudah pernah berhaji. Menurutnya, ibadah haji jangan hanya dilihat dari fikih saja, namun juga dari sisi ruhaniyah, karena haji merupakan perjalanan batin.
“Haji sebenarnya ingin mengingatkan kita bila kembali ke kampung halaman, yaitu surga,” jelas Guru Besar UIN Jakarta ini.