REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai asal Kerajaan Saudi Arabia, Saudi Airlines, ternyata memiliki rekam jejak buruk terkait jadwal penerbangan sejak lama. Tak kurang, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menjadi korban maskapai yang juga menjadi langganan jamaah haji dan umrah warga Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI Dr. KH. Tengku Zulkarnain, ternyata pernah dua kali mengalami "delay" perjalanan umrah oleh maskapai Saudi Airlines.
"Saya sendiri pernah dua kali mengalami penundaan perjalanan umrah dengan makapai Saudi Airlines milik Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia (KSA) itu," tutur Tengku Zulkarnain yang juga Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Mathlaul Anwar itu.
Dia mengaku, setelah menunggu berasama istri selama empat jam, dipaksa memasuki pesawat jenis lain, bukan yang dijanjikan semula. Nomor kursi pesawat pun dipilih sendiri, tidak lagi sesuai dengan nomor tempat duduk (seat) yang ada di tiket.
Akibatnya, Tengku pun terpisah dengan istrinya. "Tentu saja spontan Saya menolak dengan seat seperti itu. Tapi, para kru malah marah marah dengan saya," jelas Tengku saat dihubungi RoL, kemarin.
Untung saja, papar Tengku, ada murid yang bersedia pindah kursi dan memberikan seat mereka pada Tengku dan istri agar dapat duduk berdampingan.
Menurutnya, realitas ini adalah satu hal yang aneh dan ironis. Dalam kasus ini, lanjut Tengku, jelas sekali jamaah umrah dan travel agen haji dan umrah yang jelas dirugikan. Dia pun meminta pemerintah jangan hanya rajin mengutip restribusi dan pajak, tapi lepas tangan saat ada masalah rakyatnya.
"Apakah pemerintah tidak merasa risih,dengan seringnya maskapai Saudi Airlines bertindak semena-mena seperti ini?"