REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi ternama di Inggris bergabung dalam komunitas amal di Universitas Saint Mary. Ini seiring meningkatnya warga miskin dan kian meluasnya wilayah krisis.
"Bidang amal ditujukan untuk melayani sesama dan saya percaya, orang-orang dalam komunitas itu akan saling membantu," kata kepala Masjid Finsbury Park, Mohammed Kozbar yang menghadiri kegiatan amal di Saint Mary, kepada The Guardian, Selasa (11/3).
Masjid Finsbury Park menjadi pusat kegiatan amal legal yang melayani umat Islam di Islington. Ini dilakukan sambil mempromosikan komunitas amal itu dan menguatkan kerukunan umat beragama.
"Kami harus bekerja sama menyelesaikan masalah bersama seperti diskriminasi, kemiskinan, dan kekerasan terhadap perempuan," ungkap Kozbar.
Kozbar merupakan salah satu alumnus Universitas Saint Mary yang telah bergabung dalam komunitas amal almamaternya demi melayani masyarakat.
Kepala Departemen Pengembangan Universitas Westminster Dr Ola Sholarin mengatakan kegiatan amal semacam ini muncul kembali setelah krisis ekonomi. Terutama setelah krisis politik seperti yang menimpa Suriah dan menyita sorotan dunia.
"Krisis ekonomi global berdampak besar memicu kegiatan amal. Tenaga profesional di bidang itu harus siap mengahadapinya," kata Sholarin.
Karena itu, keputusan beramal berkaitan dengan keputusan moral. "Banyak yang bergabung dalam program ini berasal dari sektor privat," kata Direktur Program Manajemen Kegiatan Amal Universitas Saint Mary, Twickenham, Dr Geoff Paul.
Paul mengatakan bidang ekonomi memiliki reputasi buruk dan kontras dengan sektor amal yang justru disambut baik beberapa tahun belakangan ini. Masyarakat juga makin peduli untuk saling membantu sesama.
Inggris jadi rumah bagi sekitar 2,7 juta Muslim. Islamic Shari'ah, lembaga pengumpul dan pengelola zakat, menggunakan dana zakat untuk membantu kaum miskin di Inggris.
Juli 2013 lalu, survei yang dilakukan situs amal JustGiving melaporkan, dana amal terbesar bersumber dari umat Muslim dibanding penganut agama lainnya di Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika