REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG — Partisipasi warga Kota Palembang, Sumatra Selatan, membangun lembaga pendidikan agama Islam dan penghafal Alquran atau yang dikenal dengan Rumah Tahfiz dinilai cukup tinggi.
Jumlah Rumah Tahfiz di Kota Wong Kito pun kian hari terus bertambah. “Hari ini berdiri satu lagi Rumah Tahfiz Khairunnisa di kawasan permukiman penduduk di Jalan Sersan Sani Sekip Ujung Palembang,'' jelas Ustaz Masaqus Fauzan Yayan di Palembang, Sabtu (8/3).
Menurut Ustaz Masaqus Fauzan Yayan, berdirinya rumah tahfidz tersebut atas swadaya masyarakat setempat, Ade Karyana, mantan kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih lanjut Ustaz Masaqus Fauzan Yayan menjelaskan, Rumah Tahfiz Khairunnisa diambil dari nama putri bungsu mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel tersebut.
Dengan berdirinya Rumah Tahfiz tersebut, Forum Rumah Tahfiz Sumsel memiliki anggota baru yang ke-71. Diharapkan dalam satu bulan ke depan segera menyusul diresmikan beberapa anggota baru.
Menurut dia, Rumah Tahfidz yang dirintis Ustaz Yusuf Mansur itu mengalami perkembangan yang cukup baik di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini.
Jumlah pesantren mikro yang merupakan jenjang lanjutan taman pendidikan Alquran (TPA) itu terus ditambah hingga mencapai target minimal yang diharapkan sebanyak 100 unit tersebar di seluruh wilayah Sumsel yang memiliki 11 kabupaten dan empat kota.
Dari 71 Rumah Tahfiz yang ada sekarang ini, bentuknya tidak seragam. Ada yang berbasis masjid, ada yang menjadi program sekolah, ada yang dibina oleh instansi perusahaan, serta ada juga yang didirikan atas pribadi sebuah keluarga.